Sunday, 12 May 2024

Nostalgia di Taman Slamet


    Sebuah jalan, seperti halnya sebuah tempat, selalu menyimpan cerita bagi yang melewatinya. Jalan Taman Slamet
Taman Slamet bagiku dan bagi sebagian alumni SMPN 1 Malang tentu memiliki cerita tersendiri. Tak terasa, ternyata sudah 20 tahun yang lalu aku melewati jalan ini untuk pergi dan pulang sekolah. Kini, jalan kenangan tersebut tak lagi sama seperti dulu. Tentu ada banyak hal yang berubah, suasananya, fasilitasnya, bangunan di sekitarnya. Namun demikian, sebagai jalan kenangan, cerita yang tersimpan di ingatan masih melekat sama. 


Taman Slamet 20 Tahun yang Lalu

Saat itu sekitar tahun 2003-2006, setiap hari aku melewati jalan ini. Saat berangkat kadang dengan berjalan kaki dengan sahabatku atau diantar naik motor saat waktu berangkat mepet jam masuk sekolah. Saat itu, belum banyak orang melewati jalan ini. Hanya orang-orang yang berolahraga seperti jalan kaki, jogging, atau bersepeda. Rumah-rumah yang ada di area tersebut juga jarang terlihat penghuninya, mungkin mereka juga sudah berangkat bekerja atau bersekolah. Saat itu area taman hanya taman biasa dengan rerumputan, yang ditumbuhi pohon dan bunga. Suara kicauan burung-burung juga kerap kali terdengar. Bila cuaca cerah, rasanya bisa meningkatkan mood kami untuk pergi ke sekolah. Kendaraan yang lewat pun tak banyak. Hanya ada beberapa motor dan mobil yang mengambil jalan pintas. Syahdu dan cenderung sepi. Namun demikian, aku pernah mengalami hal yang membuatku takut saat melintasi jalan yang sepi itu sendirian, yaitu munculnya eksibisionis. Mereka sering berkeliaran dan menakuti anak-anak sekolah yang melintas. Oleh karena itu, saat pulang sekolah aku melewati jalan tersebut bersama dengan teman-temanku yang naik angkot di jalan Kawi. Kami mengobrol banyak hal, bercanda, makan jajan, kadang iseng mengunduh buah kersen yang tumbuh di taman tersebut, atau membaca tulisan-tulisan lucu di jalan. Jadi, saat itu karena memang belum ada sosial media, jalan aspal tersebut telah menjadi sosial media kami untuk update soal gosip antar siswa. Misalnya, ada nama-nama anak-anak populer di sekolah yang tertulis di jalan tersebut menggunakan tipe-x lalu diberi tanda “love”, atau ada nama ekskul yang berseteru dengan ekskul lainnya, semacam “comment war.” Sebagai anak yang tidak populer kami kadang cekikikan membaca tulisan-tulisan tersebut. Lalu saat pihak sekolah mengetahuinya, tulisan dengan tipe-x tersebut dibersihkan, entah dengan apa, mungkin dicat. Yah..jadi nggak bisa memantau gosip di sekolah lagi deh. hehehe. 


Taman Slamet Kini 

Suasana di area Taman Slamet kini menjadi lebih ramai. Dengan adanya Rumah Sakit Ibu dan Anak PuriRumah Sakit Ibu dan Anak Puri dan Melati Husada, semakin banyak orang-orang yang melintasi jalan tersebut. Mobil-mobil juga banyak yang diparkir di sepanjang tepi jalan. Selain itu, kini di hari tertentu terutama weekend, banyak aktivitas dari berbagai komunitas yang diadakan di situ. Tentu juga karena renovasi taman, sejak beberapa tahun yang lalu bagian tengah taman diberi jalan sebagai tempat beraktivitas. Contohnya ada senam lansia di pagi hari, lapak literasi @sabtumembaca yang menyediakan buku-buku bacaan bagi pengunjung di hari Sabtu pagi, dan keluarga yang berjalan-jalan menghabiskan waktu di akhir pekan. Tentu saja hal ini menjadi kesempatan bagi para pedagang kaki lima. Ada aneka makanan dan minuman, seperti soto daging Pak Markeso yang melegenda dan tak pernah sepi, sate, tahwa, siomay, crepes, tahu  campur, es dawet, es kopi, cilok, dan tak ketinggalan penjual balon karakter yang selalu berhasil menarik perhatian anak-anak untuk membelinya.  Saat ini juga telah disediakan toilet di tengah taman. Beberapa rumah juga ada yang memiliki toko, menjadi semacam lembaga pendidikan, rumah sakit, sehingga tidak murni sebagai rumah tinggal saja. Sayangnya untuk orang-orang yang akan jogging atau jalan kaki mengitari taman, saat iini agak sulit karena banyaknya mobil, sepeda motor, yang diparkir di tepi jalanan. Wah..rasanya jalan pagi ke Taman Slamet terasa menyenangkan sekaligus mengenyangkan. 








Jalan Kenangan akan selalu menjadi memori yang sangat menyenangkan jika diingat kembali. Seiring dengan berkembangnya zaman, akan ada banyak perubahan dan kemajuan. Semoga dengan semakin baiknya fasilitas umum, semakin baik pula pemahaman masyarakat untuk turut menjaga kebersihan, keamanan, dan tentu kenyamanan bersama. 


Kira-kira 20 tahun lagi akan bagaimana lagi ya suasana di Taman Slamet? 

Sunday, 10 March 2024

Ngobrol Seru Bareng Penulis Okky Madasari

        Bagaimana rasanya saat mendapat kabar bahwa penulis buku yang kita baca dan review akan hadir di acara komunitas yang kita ikuti? Wah..excited banget! Kira-kira begitulah yang kurasakan saat komunitas Payung Literasi Malang mengadakan acara book party dengan bintang tamu penulis buku yang aku review saat book party perdana, yaitu Entrok (lihat di sini ). Ya, aku akan bertemu dengan Mbak Okky Madasari. Acara tersebut diselenggarakan pada hari Jumat, 1 Maret 2024, bertempat di Kapal Rooftop Sengkaling. Meskipun hujan turun dengan deras sore itu tetapi tidak menyurutkan niat kami untuk belajar dan berdiskusi bersama. 

dok. @payungliterasi.malang


        Book Party 3

        Acara diawali dengan diskusi tentang buku telah yang dibaca. Saat itu aku tidak membawa buku yang kubaca di challenge sebelumnya yaitu buku tentang perjalanan. Aku hanya membawa buku Mbak Okky yang berjudul Mata di Tanah Melus pernah kureview sebelumnya (klik di sini) dan Maryam. Akhirnya aku mempresentasikan buku Mata di Tanah Melus 2. Selalu menarik setiap mendengarkan teman-teman Payung Literasi Malang membahas buku-buku yang mereka baca. Selain itu kami juga bisa bertanya dan berdiskusi. Ada banyak insight menarik yang bisa kubawa sebagai oleh-oleh dan kadang kita juga bisa saling pinjam buku dari teman-teman tersebut. What a nice circle!..


        Diskusi Seputar Proses Kreatif Menulis 

dok.@payungliterasi.malang


        Usai berdiskusi bersama teman-teman, kami lanjut ngobrol bersama dengan Mbak Okky dan Mbak Naqi dari Payung Literasi Malang sebagai moderator. Tidak ada materi khusus yang disampaikan Mbak Okky. Diawali dengan pertanyaan-pertanyaan seputar buku Mbak Okky dan proses kreatif menulisnya, diskusi bergulir dengan seru. Berikut ini adalah beberapa poin yang sempat kucatat sebagai bekal untuk menulis fiksi dengan baik.
  • Dalam penulisan buku serial Mata, Mbak Okky menciptakan karakter dan riset yang mendalam. Bahkan beliau datang ke tempat yang digunakan sebagai setting latar cerita. Proses riset dan proses menulis berjalan bersama. Saat proses riset tersebut Mbak Okky juga menceritakan bahwa ia hanya pergi berdua dengan putrinya yang masih balita. Di sinilah tantangannya sebagai ibu dan penulis, yaitu harus bisa mengatur fokus, manajemen waktu, mengatur prioritas, dan terus konsisten. Untuk bisa terus menulis dan mengurus anak, ia memiliki jadwal rutin dan fokus yang baik. Tentu untuk mengatur fokus perlu latihan.
  • Untuk menciptakan karakter tokoh yang kuat dapat kita mulai dengan riset karakter orang-orang yang ada di sekitar kita. Dengan membuat karakter yang berbeda di setiap buku yang ditulis, pengalaman kita akan terelaborasi sehingga tidak menjadi monoton. 
  • Dengan memadukan imajinasi dan riset bisa jadi memiliki produk akhir yang berbeda dengan rencana sebelumnya. Tak mengapa karena cerita bisa terus berkembang. 
  • Ketika kita ingin mengangkat suatu isu atau kritik dalam tulisan, mulailah dengan mempertanyakan tentang hal-hal yang seakan-akan terlihat baik-baik saja namun ternyata memiliki masalah.
  • Apabila riset sudah dilakukan, maka kita dapat membuat narasi dan menunjukkan dalam adegan serta dialog agar lebih luwes. Menulis bagai melukis situasi supaya terasa menyatu dan dapat meyakinkan pembaca. 
  • Writer's block adalah mitos. Mengatasinya dapat dengan menonton film, baca buku, atau jalan-jalan untuk mendapatkan inspirasi.
  • Ciri khas karya seorang penulis dapat ditemukan jika telah memiliki beberapa karya/buku. Ada sesuatu yang konsisten berulang dan memiliki benang merah. Sebagai penulis pemula kadang kita tidak bisa lepas dari bayang-bayang penulis favorit tetapi seiring berjalannya waktu kita dapat menemukan ciri khas kita sendiri. 
  • Untuk memantik inspirasi dapat membaca berbagai ragam karya sastra yang sesuai dengan tulisan kita. Misalnya dalam penulisan novel entrok, Mbak Okky membaca Ronggeng Dukuh Paruk dan Para Priyayi
  • Tentang alih wahana, ketika buku dijadikan film atau diterjemahkan ke bahasa lain, itu sudah merupakan karya yang berbeda. Jadi tidak bisa benar-benar sama.
  • Keberanian adalah modal terbesar dalam menulis cerita agar cerita menjadi bagus dan memiliki karakter yang kuat. Jangan menyensor diri kita dalam menulis.
        Sungguh diskusi yang seru dan intimate. Biasanya aku mengikuti talkshow bersama penulis dengan peserta yang banyak dan tentu sulit untuk mengobrol lebih dekat dengan narasumber. Namun di acara ini aku sangat senang. Pertanyaan di kepalaku bisa tersampaikan dan menemukan jawabannya yang mencerahkan. Usai diskusi, Mbak Okky menandatangani buku-buku karya beliau yang kami bawa sore itu. Kami juga tak lupa berfoto bersama sebagai kenang-kenangan. Salah satu kebahagiaan pembaca adalah menemukan teman-teman yang juga suka membaca dan bertemu serta berdiskusi dengan penulis buku favorit. 
dok @payungliterasi.malang


          Penutup

                Terima kasih banyak Mbak Okky Madasari atas waktu dan ilmunya. Terima kasih banyak juga para panitia Payung Literasi Malang yang telah menyelenggarakan acara ini tapa dipungut biaya bahkan kami dapat kudapan, makan malam, dan minuman. Seneng banget aku. Perjalanan pulang rasanya hatiku penuh dan hangat meskipun udara semakin dingin dan hujan yang enggan mereda.

dok pribadi


Serunya Berpetualang Bersama Mata di Tanah Melus

 


@annarakhma24

Judul : Mata di Tanah Melus

Penulis : Okky Madasari
Kategori : Fiksi 
No. ISBN : 9786020381329
Halaman : 192 halaman
Penerbit :  Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit : 2018

Mata di Tanah Melus merupakan buku novel anak kedua karya Okky Madasari yang aku baca setelah Mata dan Rahasia Pulau Gapi. Namun jika dilihat dari urutannya, ini merupakan buku pertama dari Serial Mata. Meskipun begitu menurutku tidak masalah jika membacanya tidak berurutan. Kali ini Mata dan mamanya berpetualang ke wilayah terluar Indonesia, Nusa Tenggara Timur. Perjalanan yang telah direncanakan itu ternyata mengalami berbagai hal yang tak terduga, menyebabkan Mata tersesat dan terpisah dari mamanya di Tanah Melus. Akankah Mata dapat melewati berbagai tantangan di Tanah Melus yang harus dihadapi tanpa mamanya? 

Pengalaman membaca novel ini sangat menyenangkan. Dengan diksi yang ringan dan kalimat yang sederhana, buku ini dapat membuat imajinasi kita ikut serta dalam petualangan yang seru. Rasa penasaran dan semangat untuk mengeksplorasi tempat yang baru bagi Mata, mampu mengalahkan rasa takut yang dirasakannya. Petualangan Mata membuat buku ini terasa “page turner” karena rasa penasaran Mata juga dirasakan oleh pembaca. Pengen segera tamat, tapi ketika cerita tamat, sedih untuk berpisah dan mengakhiri petualangan di tempat digambarkan sangat indah itu. Hmmm…  

Oh ya, penulis tak hanya menyuguhkan keindahan tanah melus sebagai tanah imajiner tetapi juga memantik empati kita untuk refleksi, apakah kita sudah benar-benar menjaga dan melestarikan alam sekitar kita dengan baik? Apakah para pihak yang mengatasnamakan pembangunan di berbagai tempat sudah memperhatikan hak-hak penduduk asli setempat? 

Buku ini sangat inspiratif sebagai media edukasi tentang bagaimana seharusnya hubungan manusia dengan alam karena menjaga dan melestarikannya adalah tanggung jawab kita juga. 

Nah…buku ini juga cocok sebagai bacaan adik-adik SD kelas atas, kelas 4-6 karena selain membaca mereka juga dapat diajak untuk diskusi ringan dengan tema lingkungan. 

Teman-teman punya rekomendasi novel anak apa lagi nih yang bertema lingkungan? Boleh dishare di kolom komentar ya😉

Rating : 4,5/5

Monday, 26 February 2024

Konferensi Perempuan Indonesia Offline 2024

dok Panitia KPI 2024

        Setelah terselenggaranya Konferensi Perempuan Indonesia online pada 20-22 Desember 2023 lalu, kini para peserta, panitia dan fasilitator dapat bertatap muka secara langsung. Ya, di Konferensi Perempuan Indonesia Offline para perempuan hebat dari segala penjuru nusantara berkumpul setelah sekian lama hanya bertemu secara virtual. Konferensi Perempuan Indonesia Offline diadakan pada tanggal 9 - 11 Februari 2024 di Hotel Royal Orchid, Batu Malang, Jawa Timur. Dihadiri oleh 9 narasumber sebagai fasilitator, dan sekitar 130 orang peserta dan panitia. 

        Yuk kita simak keseruan Konferensi Perempuan Indonesia Offline selama tiga hari. 


Hari Pertama

        Pada hari pertama, para peserta yang sudah hadir di tempat acara melakukan proses I (Dakon) yakni Pendaftaran Konferensi dengan menempelkan peta konsep yang sudah dibuat setelah mengikuti KPI Online lalu di Forest Walk. Setelah itu dilanjutkan dengan Proses II Sarungan (Sambutan dan ngeriung awalan) yang bertempat di Panderman Ballroom dengan memakai kain tradisional atau batik daerah masing-masing. Acara dibuka dengan cucuk lampah, tari khas Banyuwangi, sambutan Ketua Pelaksana, sambutan founding mother serta pembukaan secara simbolis dengan memencet tombol di layar oleh Ibu Septi dan Bapak Dodik sebagai founder, Mbak Dzikra Ulya sebagai ketua yayasan, Mbak Yesi Dwi Fitria sebagai Wali amanah, dan Mbak Syafiah sebagai leader Kampung Komunitas. 


Dok. Tami Asyifa

        Dalam acara Konferensi Perempuan Indonesia Offline ini juga ada dokumentasi berupa live doodle oleh Mbak Diawinasis M. Sesanti, leader Rinjing Destok. Setelah solat Asar dan coffee break, mulai masuk ke Proses III yaitu Betengan (Belajar tentang sejarah pergerakan) yang disampaikan oleh Pak Dodik Mariyanto. Setelah hampir 2 jam materi Betengan, para peserta melakukan Ishoma. Setelah Ishoma, dilanjutkan Proses IV yaitu Bekel (Berkenalan Kelompok) dengan membawa makanan khas daerah masing-masing.

Dok : Nailir Rohmah


Dok Nailir Rohmah


Hari Kedua

Dok Panitia KPI


    Acara hari kedua diawali dengan olahraga senam pagi dan games sapintrong di lapangan tenis. Setelah berolahraga peserta sarapan pagi dan bersiap untuk Proses V yaitu Sapintrong (Bersama Pintar Forecasting) bersama fasilitator Mbak Dzikra Ulya selama 1,5 jam. Berikutnya adalah proses VI Kelereng (Ngemil Kecil Sambil Melebur Bareng) selama 30 menit. Setelah beristirahat sejenak, dilanjutkan dengan Proses VII yaitu Congklak (Community Branding bikin Lebih Tergerak) yang difasilitatori oleh Mbak Utami Sadikin selama 1 jam. Kemudian dilanjutkan dengan Proses VIII Gaprakan (Menjaga Proses Gerakan) bersama Mbak Ratna Palupi. Usai Ishoma, dilanjutkan dengan Proses IX yaitu Kasti (Komunikasi Antar Diri) bersama fasilitator Mbak Ricca Nourma selama 1 jam 45 menit. Di sore hari dilanjutkan dengan Proses X yaitu Balapan (Belanja untuk Masa Depan) bersama Mbak Wahyu Mardhatillah. Di sesi terakhir hari kedua, ditutup dengan Proses XI Galasin (Gelar Layar Sinema) bersama Mbak Yesi Dwi. 

Dok. Panitia KPI


Hari Ketiga

        Hari ketiga dilanjutkan dengan Proses XII yaitu Gasing yaitu berbagi refleksi dan sharing bersama Mbak Hamdah Ratna M. Selanjutnya adalah Proses XIII yaitu Bakiak (Berbagi Kisah Akar Pergerakan) bersama Ibu Septi Peni Wulandani. 

Dok. Panitia KPI

        Sesi terakhir dalam Konferensi Perempuan Indonesia Offline adalah Proses XIV Layangan (Gelar Seni Budaya dan Closingan). Regional yang tampil di sesi ini adalah dari IP Malang Raya dengan cublek cublek suweng, IP Bandung dengan tari dan IP Yogyakarta dengan geger gedhen. 

Penutup

        Konferensi Perempuan Indonesia Offline menghasilkan gerakan-gerakan yang siap diwujudkan dalam sebuah aksi yang akan bergerak lebih spesifik sesuai dengan kelompok SDGs (Sustainable Development Goals). Terdapat 17 tim, yang terbentuk sesuai 17 SDGs  dengan rincian tujuan sebagaimana disebutkan dalam situs https://sdgs.bappenas.go.id

    Para peserta terlihat sangat antusias mengikuti setiap proses demi proses. Acara ini memberikan kesan yang mendalam dan membuat para peserta susah move on. Terima kasih banyak kepada para fasilitator, para panitia, sponsor, media partner, dan semua pihak yang mensupport sehingga acara ini dapat berjalan dengan baik dan lancar. Sampai jumpa di Konferensi Perempuan Indonesia 2025 di Indonesia Timur.

Dok Panitia KPI

Referensi https://www.instagram.com/konferensiperempuanindonesia/

Saturday, 24 February 2024

Konferensi Perempuan Indonesia Online 2023

         Konferensi Perempuan Indonesia Online dilaksanakan pada tanggal 20-22 Desember 2023 dan disiarkan melalui streaming youtube. Pada acara pembukaan, dipandu oleh Mbak Ricca sebagai MC,  sambutan leader Kampung Komunitas, Mbak Syafiah dan dibuka secara resmi oleh Ibu Septi Peni Wulandani. Selama tiga hari, Konferensi Perempuan Indonesia Online menghadirkan 10 narasumber dari berbagai bidang dan latar belakang. Para narasumber akan didampingi oleh para perajut makna dalam berdiskusi dengan para peserta Konferensi Perempuan Indonesia Online. 

Hari Pertama 

        Sesi perdana di hari pertama konferensi adalah tentang Aku dan Diriku yang disampaikan oleh Mbak Ara Kusuma dan Mbak Wening Prihapsari sebagai perajut makna. Mbak Ara sebagai gambaran anak muda yang sukses dengan project-project yang berdampak bagi masyarakat karena adanya support system dari keluarga dan eksternal. Bagaimana bisa sukses di usia yang masih muda? Beliau menceritakan bahwa dengan menguatkan akar diri, fokus pada kekuatan diri dan jaringan serta meningkatkan empati, kreativitas, inovasi dan kolaborasi dalam menyelesaikan permasalahan di masyarakat. Value yang harus dipegang adalah iman, akhlak, adab, dan bicara. Menurutnya, jati diri tak harus dicari, ia ada dalam diri yang tergerus kehidupan sehingga perlu dibangun. Oleh karena itu tanyakan kabar diri kita lebih sering jangan hanya sesekali.



     Dilanjutkan dengan sesi kedua adalah Aku dan Keluargaku dengan Mbak Mawar Firdausi sebagai narasumber dan Mbak Ressy Laila sebagai perajut makna. Mbak Mawar sebagai seorang ibu dari 5 orang anak yang mendapat kesempatan untuk membersamai anak dan suami yang spesial, bagaimana ia berdamai dengan diri sendiri dan kembali pada aturan Allah dan Rasulullah dalam menentukan visi dan misi keluarga. Sebagai seorang entrepreneur, penulis, dan influencer, dengan melakukan komunikasi yang produktif bersama pasangan dan anak-anak membuatnya tidak jatuh saat ada badai menghantam keluarganya. Untuk menguatkan akar keluarga dimulai dari diri sendiri, yaitu dengan memahami dan menerima kelebihan serta kekurangan masing-masing karena Ibu yang terbaik bukan hanya yang berprestasi tetapi yang berusaha memperbaiki dan mengupgrade dirinya.



    Sesi ketiga adalah Aku dan Komunitasku yang disampaikan oleh Mbak Alimah Fauzan dan Mbak Ratna Palupi sebagai perajut makna. Mbak Alimah adalah founder komunitas perempuan berkisah yang bertujuan untuk merangkul dan mendampingi para perempuan korban kekerasan berbasis gender. Berkolaborasi dengan berbagai lembaga dan sudah berbadan hukum dengan bantuan para relawan secara gratis dan inklusif. Harapan beliau bisa merangkul penyintas dengan melibatkan dalam kegiatan berdasarkan persetujuan mereka serta bisa terjun ke desa-desa untuk menginisiasi ruang aman dengan membentuk sekolah konselor sebaya. Tantangan bagi pergeranakan selalu ada, namun kita harus fokus pada mereka yang membutuhkan bantuan  kita, saling bergandengan tangan, bukan fokus pada orang-orang yang meragukan kita. 


Hari Kedua

        Sesi perdana untuk hari kedua disampaikan oleh Ibu Mutiah Amini dengan judul Perempuan Bergerak Bidang Sosial Budaya dan Mbak Yesi Dwi Fitria sebagai perajut makna. Ibu Mutiah adalah penulis buku sejarah organisasi perempuan Indonesia (1928-1998) dan Dosen kaprodi sarjana sejarah UGM. Pentingnya memahami sejarah pergerakan perempuan adalah agar dapat berkaca pada kejadian yang terjadi di masa lalu untuk membangun kekuatan di masa depan. Isu-isu yang diperjuangkan sebagai akar gerakan perempuan adalah tentang perlindungan perempuan dan anak, Hari Ibu, Undang-Undang Perkawinan, dan Hak Pilih Perempuan. Isu tersebut sudah dimulai sejak tahun 1937 dan hingga sekarang masih terus diperjuangkan. Keberlanjutan perjuangan perempuan ada di tangan kita melalui hal yang sederhana dan dekat dengan keseharian kita yakni dengan mengeksplorasi kekuatan masing-masing untuk menjadi hebat di bidang masing-masing. 



    Sesi kedua adalah Aku dan Negaraku oleh Ibu Tri Mumpuni dan Mbak Dzikra I Ulya sebagai perajut makna. Ibu Tri Mumpuni adalah dewan pengarah BRIN dan ilmuwan pembangkit listrik tenaga mikro hidroelektrik. Beliau adalah sosok perempuan yang tangguh yang telah mendapatkan banyak penghargaan atas kontribusinya untuk negara dalam bidang teknologi. Dengan timnya, beliau mengunjungi desa-desa terpencil yang belum memiliki listrik lalu membangun pembangkit listrik dengan tenaga air. Menurut beliau, perempuan memiliki modal sosial yakni perhatian, cinta, dan berbagi sehingga dapat menjaga perdamaian dunia. Tingkatan manusia dibagi menjadi 5, manusia sederhana, kemudian menjadi menusia kompleks, lalu manusia kritis, dilanjutkan dengan manusia pejuang yang menyukai tantangan dan pada akhirnya menjadi manusia merdeka yang hanya takut kepada Tuhan dan bisa berkontribusi untuk negara. Pesan beliau agar para perempuan berjuang dimulai dari diri sendiri, harus memiliki endurance, selalu berbuat baik, menerima (acceptance) dan tidak menghakimi (non judgemental). 



    Sesi ketiga adalah Perempuan Bergerak di Bidang Pendidikan yang disampaikan oleh Ibu Guru Kembar (Ibu Rossy dan Ibu Rian) serta Mbak Hamidah Rina Mantiri sebagai perajut makna. Ibu guru kembar mendirikan sekolah Sanggar Kartini untuk anak-anak jalanan dan kurang mampu secara finansial. Dengan menerapkan value disiplin, jujur, ikhlas dan berbagi, ibu guru kembar mengajarkan berbagai ketrampilan hidup yang didapatkannya dari ibundanya. Mereka selalu bersemangat untuk berbagi ilmu dan ketrampilan meskipun banyak tantangan yang dihadapi seperti penggusuran sekolah, penipuan, dan pengajar yang tidak amanah. Murid-muridnya kini telah banyak yang menjadi orang sukses dengan berbagai profesi. Bagi seorang ibu haruslah teguh dan tidak malas. Selalu berbagi dan membekali anak-anak dengan akhlak, moral, kejujuran, adab dan keikhlasan. 




    Sesi terakhir yakni Perempuan Bergerak di Bidang Kesehatan oleh Dokter Prapti Utami dan Mbak Halida Umi Balkis sebagai perajut makna. Bermula dari ibundanya yang mengenalkannya pada obat-obatan herbal, berupa rimpang, jahe, kunyit, rempah, bawang merah serta bawang putih, dan lain-lain, Dokter Prapti memiliki impian untuk menyehatkan masyarakat dengan herbal. Beliau mengedukasi dengan story telling tentang sejarah herbal dan sudah diuji pada manusia serta melalui uji empiris keamanan agar masyarakat percaya. Beliau juga menulis beberapa buku tentang obat-obatan herbal. Pesan beliau untuk para perempuan adalah berani memutuskan untuk hidup sehat bagi keluarga dan berperan di masyarakat. 




Hari Ketiga

        Sesi perdana di hari ketiga adalah Aku dan Ekosistemku oleh Ibu Septi Peni Wulandani dan Pak Dodik Mariyanto serta Mbak Endang Prasdianti sebagai perajut makna. Sebagai foubder Ibu Profesional, Ibu Septi dan Bapak Dodik menyampaikan pesan-pesan yang menghangatkan hati. Dalam sebuah ekosistem terdiri dari berbagai populasi perempuan yang memiliki tujuan bersama, hubungan timbal balik, interaksi dan value yang sama. Ketika akar diri sudah kuat, bersentuhan dengan pihak luar maka tidak akan terombang-ambing ke sana ke mari. Mengalir namun tidak hanyut. Pahami masing-masing filosofi dalam pohon seperti apa kita ini? Agar nantinya kita tahu apa indikator kesuksesan kita. Ketika kita bersungguh-sungguh di dalam, maka akan keluar dengan keren. Tugas kita sebagai orang tua adalah membesarkan hati kita sendiri agar bisa menampung dinamika orang-orang di sekitar kita. Dari rumah akan lahir anak-anak yang merdeka, jika masing-masing ibu memerdekakan diri terlebih dahulu. Ibu profesional, dari rumah untuk Indonesia, menuju Ibu Profesional untuk dunia. 




     Sesi terakhir adalah Perempuan Bergerak : Bidang Ekonomi oleh Mbak Liris Maduningtyas dan Mbak Utami Sadikin sebagai perajut makna. Mbak Liris adalah CEO dan founder jala Tech, sebuah start up yang bergerak di bidang budidaya udang yang produktif dan inklusif. Indonesia sebagai negara ke-4 dunia yang memproduksi udang dan diekspor, sehingga  merupakan suatu potensi yang bagus. Meskipun demikian tentu ada tantangan yang dialami para penambak udang, misalnya keterbatasan finansial, dan keterbatasan sumber daya dan informasi. Oleh karena itu, Jala Tech juga memfasilitasi penambak udang dengan teknologi digitalisasi melalui aplikasi  untuk meningkatkan prroduktivitas dan akses finansial serta pasar. Motto beliau adalah "Don't stop! Don't quit! Don't die!"




Penutup

        Konferensi Perempuan Indonesia Online menghasilkan banyak peta konsep yang dikirimkan oleh para peserta dari berbagai bidang. Peta konsep tersebut berisi tentang ide dan refleksi yang didapat selama tiga hari dan diharapkan dapat saling bersinergi. Ibu Septi dalam sesi ini juga menyampaikan sebuah refleksi yakni :
  • Aku dan individu : Belajar dari pohon bambu yang pertumbuhannya lama karena harus menguatkan akarnya selama 5 tahun pertama. Jangan merasa tidak berkembang tetapi teruslah bergerak. 
  • Aku dan keluargaku : Jangan izinkan anak-anak tercerabut dari akar keluarganya.
  • Aku dan komunitas : Tentang filosofi akar yang merupakan komitmen, pijakan dan value. Batang merupakan bakat, ranting adalah fisik dan daun adalah orang-orang yang berguguran. 
  • Aku dan ekosistem : Pohon dengan value yang sama, akarnya bertemu di dalam tanah.
        Sangat dalam makna filosofi yang diusung dalam konferensi ini dan semoga dapat kita bawa dan terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Terima kasih banyak kepada para narasumber, perajut makna, juru bahasa isyarat dan panitia atas terselanggaranya acara ini. Konferensi Perempuan Indonesia 2023 ditutup oleh Ibu Septi Peni Wulandani sekaligus pembacaan Deklarasi dan pengumuman tema untuk tahun 2024 oleh Sekjen Ibu Profesional, Mbak Halida, yaitu "Sinergi Wujudkan Aksi."



Thursday, 22 February 2024

Review Workshop 100 Juta dari Menulis? BISA! Bersama Kak Jihan Mawaddah

        Ketika membaca judul workshop ini, awalnya aku bertanya-tanya, "100 Juta dari Menulis? BISA!" "Eh beneran bisa? Gimana caranya ya? Daripada penarasan. akhirnya aku mendaftarkan diri karena kebetulan sesuai dengan kriteria peserta yang disyaratkan oleh pihak penyelenggara. Acara ini diselenggarakan di Co-working space EJSC Bakorwil Malang yang berlokasi di Jalan Simpang Ijen no 2 Malang pada tanggal 12 Desember 2023. Terselenggaranya acara ini juga bekerja sama dengan komunitas Supersirkel, Payung literasi Malang,  plat N Blogger. serta disponsori oleh Casa Kreatif . Para peserta tidak dikenakan biaya dan hanya mengirimkan CV serta portofolio. 

 

        Mengapa Kita Menulis?

         Sebelum kita memulai menulis, kita harus punya tujuan penulisan. Beberapa orang ada yang menulis untuk buku dan mendapatkan royalti. Ada yang menulis blog, menulis untuk lomba, ataupun menulis untuk mendapatkan honor melalui media elektronik atau cetak. Tentunya sah-sah saja menulis dengan tujuan tersebut. Namun untuk mendapatkan penghasilan dari menulis yang paling banyak bisa dari blog dan lomba, karena untuk menulis buku dan mendapatkan royalti butuh waktu dan proses yang panjang. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat mulai menulis, antara lain:
  • Mulai menulis buruk
  • Menulis cepat (tidak sibuk mengedit, supaya terbiasa, serta menyelamatkan mood dan waktu)
  • Perkaya tulisan dengan bacaan supaya banyak memiliki pilihan diksi
  • Menciptakan konstruksi cerita agar ada kembatan untuk entertain dan disambungkan dengan data yang kita tulis
  • Memikat pembaca dengan kalimat pertama (hook)
  • Latihan dan konsistensi

        Menulis Blog untuk Mendapatkan Penghasilan

         Apakah saat ini menulis blog masih bisa eksis? Pertanyaan tersebut kerap terngiang di benakku. Ternyata selama orang-orang menggunakan google untuk mencari sesuatu, maka masih ada banyak peluang blog untuk bisa tetap eksis. Terkait tagline acara ini, 100 Juta dari Menulis? BISA! maka penghasilan blog dari mana saja? Ternyata ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk monetisasi atau menghasilkan uang dari menulis blog, antara lain :

  1. Content placement, yaitu dengan meletakkan link artikel menuju website untuk mendongkrak artikel klien / advertiser
  2. Endorsement yaitu misalnya dengan menulis review produk seperti kosmetik, otomotif, elektronik, produk bayi dan anak, jasa dan lain-lain. Benefitnya kita bisa mendapatkan uang tunai, produk atau portofolio. 
  3. Affiliate misalnya dengan marketplace tertentu, seperti shopee, bloggerperempuan.com x Lazada, rajabacklink.com, seedbacklink.com 
  4. Lomba-lomba yang bisa kita dapatkan infonya dari IG atau komunitas
  5. Google adsense
         Selain mengetahui penghasilan dari blog, kita juga harus memahami pengeluaran untuk blog, seperti :
  1. Tagihan domain, hosting
  2. Upgrading diri untuk belajar SEO
  3. Membeli template agar tampilan blog lebih menarik
  4. Page view/ traffic 
  5. Domain authority dan domain hosting

        Tips and Trick 



       Berikut ini adalah beberapa tips and trick yang disampaikan oleh Kak Jihan untuk menulis blog :
  • Tentukan timeline sendiri 
  • Tentukan goal menulis (jangka pendek dan jangka panjang)
  • Pelajari tema dan riset 
  • Bikin outline
  • Story telling dari pengalaman orang lain
  • Menyertakan data pendukung untuk mendukung opini
  • Mengubah perspektif pembaca
  • Berdoa
  • Selesai satu tulisan, lanjut ke tulisan berikutnya secara konsisten

        Praktik 

       Menurutku, workshop ini sangat menarik. Pemateri menyampaikan dengan semangat dan runtut sehingga kami para peserta dapat mengikuti dengan mudah. Tak hanya teori saja tetapi kami juga diajak untuk praktik misalnya menulis cepat dan menuliskan ide dengan cepat. Selain itu kami juga mendapat tugas untuk membuat planning tulisan jangka panjang dan jangka pendek yang akan kami tulis di tahun 2024. Dengan adanya hadiah doorprize bagi penanya, peserta tercepat dan planning terbaik, membuat kami jadi lebih bersemangat dalam mengikuti workshop. Alhamdulillah aku mendapatkan hadiah tiket ke museum angkut sebagai salah satu pemenang favorit challenge workshop. 

        Penutup


Dok : panitia


       Tak terasa workshop selama 3 jam itu rasanya masih kurang lama. Semoga nantinya akan ada kelanjutan dari workshop ini dengan pembahasan tentang teknis dalam blogging. Semoga kami bisa mengikuti jejak Kak Jihan  dalam mewujudkan "100 Juta dari Menulis? BISA!Terima kasih banyak Kak Jihan dan para panitia acara. Berikut ini adalah blog Kak Jihan  jika teman blogger ingin berkunjung https://jeyjingga.com/ . Berikut dokumentasi keseruan acara workshop https://www.instagram.com/reel/C0v3KyoLMFf/?utm_source=ig_web_copy_link&igsh=MzRlODBiNWFlZA==

Sunday, 11 February 2024

Jadi Orang Tua Nggak Ada Sekolahnya? Yuk Baca Rumahku Sekolah Terbaikku



Judul buku : Rumahku Sekolah Terbaikku 

Penulis : Nur Sillaturohmah H. Lc

Kategori buku : Non fiksi (Parenting)

No. ISBN : 9786239715106

Halaman buku : 292 halaman

Penerbit :  Qaaf Kreasi Media

Tahun terbit : 2021


Bagaimana ya caranya supaya anakku suka baca buku? Apa ya yang harus aku lakukan saat anakku susah makan? Nanti bagaimana ya caranya mendidik anakku saat sudah remaja ? Problematika tentang mengasuh dan mendidik anak memang selalu ada di setiap fase kehidupan. Saat kita mendapat amanah untuk menjadi orang tua, ada banyak hal baru yang harus kita pelajari. Menjadikan rumah sebagai sekolah pertama bagi anak-anak adalah hal yang utama karena dari sanalah semua pembelajaran bermula. 


Buku Rumahku Sekolah Terbaikku ini terbit saat masa pandemi, di mana aktivitas belajar yang biasanya dilakukan di sekolah pun harus dilakukan di rumah bersama orang tua. Banyak orang tua yang merasa kewalahan dengan kebijakan tersebut. Namun demikian, pandemi membuka kembali kesadaran kita bahwa sejatinya pendidikan bagi anak bukan hanya tanggung jawab guru di sekolah tetapi juga peran serta orang tua di rumah. 


Bagi keluarga muslim, buku ini sangat bagus karena membahas tahapan mendidik anak secara bertahap sesuai dengan fase-fase perkembangan anak dalam Al-Qur’an. Dimulai dari ikhtiar dan doa untuk memiliki keturunan, saat kehamilan, saat kelahiran, sebelum tamyiz (0-6 tahun), tamyiz hingga pra baligh (7-10 tahun), hingga baligh (9 tahun ke atas). Selain itu, buku ini juga dilengkapi dengan tips-tips penting saat anak marah, susah makan, tidak mau sekolah, dan permasalahan lainnya. Sebagai penguat, ada juga kisah-kisah orang tua teladan yang diadadikan dalam Al-Qur’an, seperti Nabi Ibrahim, Ibunda Hajar, Luqman Hakin, Maryam bintu Imron, Nabi Yakub, Nabi Zakaria, dan Nabi Syuaib. Kisah-kisah tersebut memberi kita inspirasi dan teladan sebagai orang tua dengan ujiannya masing-masing. Menariknya, ada cek list evaluasi diri untuk menjadi teladan bagi buah hati. Sudah seberapa siapkah kita menjadi teladan bagi anak-anak kita? Dan di bagian akhir disertakan juga beberapa doa wajib untuk kebaikan anak dan keluarga. 


Menurutku buku ini sangat direkomendasikan bagi para calon orang tua atau orang tua baru. Bagi yang sudah lama menjadi orang tua pun tak masalah yang penting mau belajar agar dapat mendidik putra-putrinya menjadi lebih baik. Bahasa yang digunakan penulis cukup ringan dan mudah dipahami. Penulisan bab juga sudah sistematis dan runut. Contoh yang diberikan juga sangat dekat dengan keseharian kita sebagai orang tua. Penulis juga menyertakan ayat Al-Qur’an dan hadis yang relevan dengan permasalahan yang dibahas karena pada dasarnya hal-hal penting tentang mendidik anak sudah ada referensinya dalam Al-Qur’an.


Buku yang cocok untuk menjadi bagian dari perpustakaan di rumah kita. Semoga kita sebagai orang tua dapat menjadi teladan yang baik bagi anak-anak kita sehingga dari keluarga akan membentuk pribadi anak-anak yang sholih dan sholihah, penyejuk hati orang tua. 



Rating : 4.5 / 5




Thursday, 14 December 2023

Konferensi Perempuan Indonesia 2023

    


 Assalamu’alaikum Bunda, 

    Bulan Desember merupakan bulan yang istimewa bagi para perempuan Indonesia karena pada tanggal 22 Desember diperingati sebagai Hari Ibu. Bagi Bunda yang merupakan member Ibu Profesional, tanggal 22 Desember juga merupakan hari yang bersejarah karena merupakan hari lahir Ibu Profesional pada tahun 2011 di Salatiga. Komunitas yang didirikan oleh Ibu Septi Peni Wulandani ini kini semakin meluas hingga 57 kota di Indonesia dan 10 negara. Sesuai dengan visi dari Ibu Profesional yakni "Menjadi komunitas pendidikan perempuan Indonesia yang unggul & profesional sehingga dapat berkontribusi kepada negara ini dengan cara membangun peradaban bangsa dari dalam internal keluarga," maka banyak sekali program yang telah dikembangkan. Salah satunya adalah KPI, Konferensi Perempuan Indonesia.




Apa itu KPI?



KPI adalah Konferensi Perempuan Indonesia 2023 yang diselenggarakan oleh Ibu Profesional setiap 2 tahun sekali sebagai komitmen terhadap pendidikan perempuan. KPI pertama kali diselenggarakan pada tahun 2019 di Yogyakarta secara offline. Lalu pada tahun 2021, diselenggarakan Konferensi Ibu Pembaharu secara online. Pada tahun ini, Konferensi Perempuan Indonesia akan diselenggarakan secara online pada tanggal 20-22 Desember 2023 dan secara offline pada 9-11 Februari 2024 di Royal Orchid Garden Hotel and Condominium, Batu, Malang, Jawa Timur.

    KPI 2023 mengusung tema "Menguatkan Akar Gerakan Perempuan Indonesia." Sesuai dengan tema tersebut, logo yang digunakan berbentuk elemen yang saling mengait sambung menyambung menggambarkan sinergitas. Terdiri dari warna hijau yang bermakna growth, safety, dan quality of life, dan warna biru yang bermakna trust, peaceful, loyalty, dan competence.

    Tujuan diselenggarakannya KPI 2023 adalah untuk mempertemukan perempuan Indonesia dari berbagai penjuru nusantara maupun mancanegara untuk melakukan refleksi, berbagi inspirasi agar perempuan dapat memahami akar kekuatan jati diri dan gerakan perempuan. Selain itu juga sebagai media publikasi untuk meningkatkan jumlah perempuan berpendidikan dan berkualitas yang akan terus tumbuh dan berkembang, sesuai dengan potensi dirinya. KPI juga menginisiasi ruang belajar, berkarya, dan berdaya yang inklusif bagi perempuan dan anak Indonesia. Dengan diselenggarakannya KPI ini juga akan mendorong terselenggaranya beragam gerakan perempuan yang dimulai dari keluarga dan budaya Indonesia.


Siapa saja narasumber KPI?

    Narasumber Konferensi Perempuan Indonesia adalah para penggerak gerakan perempuan di wilayah Barat, Tengah dan Timur Indonesia. Selain itu juga terdapat ahli budaya dan sejarah perempuan Indonesia, serta ahli forecasting Indonesia dan perempuan Indonesia. Selengkapnya di bawah ini :



Konferensi ini dapat diikuti oleh para perempuan Indonesia, seluruh member Ibu Profesional, dan leader/anggota komunitas perempuan di Indonesia. 

    

Apa saja benefit yang didapat dari KPI? 

   Ada beberapa benefit yang bisa kita dapatkan dari mengikuti Konferensi Perempuan Indonesia, antara lain:
  • Menemukan teman baru, ide baru, dan jaringan baru

  • Ilmu yang bermanfaat

  • Saling bersinergi, berkolaborasi dan menciptakan satu gerakan yang menginspirasi sesama perempuan


Bagaimana cara mengikuti KPI? 

    Bunda dapat mendaftarkan diri melalui bit.ly/KPI2023Pendaftaran atau mengikuti alur di bawah ini :



Berikut ini adalah harga tiket Konferensi Perempuan Indonesia :



    
Yuk segera daftar ya Bunda. Untuk mendapatkan info terbaru tentang KPI 2023, silakan follow akun IG @Konferensiperempuanindonesia

    Sampai jumpa di Konferensi Perempuan Indonesia 2023.


    Wassalammu'alaikum wr.wb.




Referensi :