Saturday, 30 July 2011

Kisah Sebuah Roti

Sebuah roti di atas meja

Bertabur keju berlapis coklat

Alangkah cantik sebuah ceri tersembul di atasnya

Sepasang mata melirik

Hati tertarik untuk mengambil

Dan akhirnya gigi gelinya mencabik – cabik

Satu suapan saja cukup

Lidah menolaknya

Memberi sinyal untuk tak lagi menyantapnya

Ia pun pergi begitu saja

Meninggalkan si roti cantik nan menawan

Lalu, serombongan serdadu hitam kecil menciumnya

Aromanya amboi....sedapnya

Tanpa komando dilahap habis roti itu

Tak peduli soal rasa

Tak penting lagi soal selera

Mereka hanya sedang lapar

Yang penting kenyang yang penting puas

HABIS! LARIS!

Hingga tak bersisa

Hanya meninggalkan sebuah nama

Si Roti Nona Manis


25072011 @9.42 am

Usai Senja

Di Batas Cakrawala

Pendar jingga

Menjadi bias

Oleh salam selamat malam


Dan cahaya rembulan

Menyeruak

Di antara dahan – dahan resah

Berdaun nestapa

Berbuah derita

Tanpa bunga aroma cinta


Bintang malam

Perlambang harapan

Bersinar, berpijar, dan berpendar

Cerah dan terang

Beri tanda arah pulang

Pada nelayan

Tuk kembali ke dermaga

Tempat hatinya berlabuh.


20072011 @ 10.02 pm