Sebuah roti di atas meja
Bertabur keju berlapis coklat
Alangkah cantik sebuah ceri tersembul di atasnya
Sepasang mata melirik
Hati tertarik untuk mengambil
Dan akhirnya gigi gelinya mencabik – cabik
Satu suapan saja cukup
Lidah menolaknya
Memberi sinyal untuk tak lagi menyantapnya
Ia pun pergi begitu saja
Meninggalkan si roti cantik nan menawan
Lalu, serombongan serdadu hitam kecil menciumnya
Aromanya amboi....sedapnya
Tanpa komando dilahap habis roti itu
Tak peduli soal rasa
Tak penting lagi soal selera
Mereka hanya sedang lapar
Yang penting kenyang yang penting puas
HABIS! LARIS!
Hingga tak bersisa
Hanya meninggalkan sebuah nama
Si Roti Nona Manis
25072011 @9.42 am
No comments:
Post a Comment