Tuesday, 27 December 2011

Mengupas Perubahan Karakter pada Tokoh Utama Satine dan Christian dalam Film Moulin Rouge

Tugas II - Esai Pengkajian drama Prancis

Moulin Rouge adalah sebuah film yang diproduksi motion picture pada tahun 2001 yang menggunakan setting tempat di Montmartre, Paris. Moulin Rouge sendiri adalah nama sebuah klub malam yang terkenal sebagai tempat prostitusi di Paris. Dalam cerita Moulin Rouge ini tema yang diangkat adalah tentang percintaan seorang penulis muda Inggris bernama Christian dengan seorang primadona Moulin Rouge bernama Satine. Pertemuan antara keduanya sangat unik. Berawal dari pindahnya Christian ke Montmartre yang mencoba untuk hidup bersama para seniman dan para bohemian di kawasan tersebut hingga ia bertemu dengan kelompok “Spectacular – Spectacular.” Kelompok ini mengetahui talenta Christian dalam hal berpuisi lalu mengajaknya bergabung dan menjual karyanya ke Moulin Rouge pada Zidler (Pemilik Moulin Rouge). Di moulin rouge itulah, Christian bertemu dengan Satine yang sangat glamor dan dikagumi para pria tak terkecuali sang Duke dan Christian. Berkat bantuan Toulouse, anggota kelompok “spectacular – spectacular”, Christian dapat menemui Satine secara pribadi di kamarnya. Awalnya, Satine mengira bahwa Christian adalah sang duke yang ingin menghabiskan malam dengannya. Ia berusaha mengajaknya ke tempat tidur, namun Satine gagal karena Christian ingin mengungkapkan kekagumannya dengan caranya sendiri dan ia pun menyanyi untuk Satine. Semenjak saat itu Satine jatuh hati pada pemuda itu. Namun, beberapa saat kemudian sang Duke datang dan cerita cinta antara Satine dan Christian tetap mengalir meskipun banyak halangan yang dihadapi. Hingga pada puncaknya, Satine harus rela meninggalkan Christian karena janji Zidler pada sang Duke, bahwa Satine harus mau tidur dengannya jika Duke telah memberikan sebuah gedung opera untuk pertunjukan “spectacular – spectacular”. Christian tidak rela, meski sampai harus menjual mesin ketik satu – satunya. Cinta mereka berdua pun bersatu kembali, namun demikian di akhir cerita, Satine meninggal dunia karena penyakit paru – paru yang dideritanya. Hal ini membuat Christian sangat terpukul dan menderita.

Tema yang diangkat dalam drama musikal ini cukup simpel yakni mengenai kisah cinta Christian dan Satine yang berujung tragis. Di sini saya ingin menyoroti tentang tokoh Satine dan Christian yang mengalami round character dari awal hingga akhir cerita. Untuk tokoh Satine, ia adalah seorang pelacur yang selalu dielu – elukan oleh kaum pria dengan julukan “Diamond”. Stereotip yang muncul tentang sosok pelacur adalah wanita yang tidak memiliki perasaan cinta pada seseorang karena ia harus selalu melayani banyak lelaki hanya demi mendapatkan materi untuk kehidupannya. Mereka akan sangat senang melayani lelaki yang kaya raya, yang mampu membayarnya dengan berlian sehingga mereka kadang dianggap tidak memiliki harga diri. Namun, dalam sosok Satine mengalami perubahan setelah bertemu dengan Christian. Kematrealistisannya yang ditunjukkan melalui lagu “Diamons are a girl’s best friend” luntur di hadapan Christian yang menyanyikan lagu cinta untuknya. Ia sadar bahwa ia mampu merasakan jatuh cinta dan berupaya untuk mempertahankan rasa cintanya tersebut. Meskipun ia dipaksa untuk melayani Duke, hati kecilnya tidak rela. Ia merasa bebas memilih siapa yang dicintainya. Hal ini mengingatkan saya akan tokoh Chiyo dalam film “Memoirs of Geisha” yang tetap memilih untuk mecintai Baron meski dipaksa untuk melayani laki – laki lain. Di akhir cerita, kita dapat mengamati bahwa tokoh Satine mengalami perubahan. Ia tampak sebagai wanita yang tegar dan memiliki sesuatu yang harus ia perjuangkan, cinta.

Hal yang sama terjadi pula Christian. Tokoh ini yang pada awalnya tidak pernah merasakan jatuh cinta, namun setelah bertemu dengan Satine ia mengalami banyak perubahan. Ia semakin piawai dalam membuat puisi romantis. Ia yang semula kikuk ketika berhadapan dengan grup “spectacular – spectacular” dan Satine, lambat laun berubah menjadi sosok yang luwes dan berani. Keberaniannya yang membuat decak kagum adalah ketika ia datang ke gedung pertunjukan pada saat pertunjukan berlangsung padahal telah mendapat larangan untuk menemui Satine. Namun ia tetap bersikeras bahkan sampai menjual mesin ketik satu – satunya yang berharga untuk menebus Satine yang telah diklaim untuk menjadi milik Duke. Dengan bantuan dari teman – temannya, ia mampu mendapatkan Satine kembali di tengah – tengah pertunjukan. Ia tidak rela Satine jatuh ke tangan Duke. Demi mempertahankan cintanya, ia rela melakukan apapun. Keyakinan akan cintanya tersebut didorong oleh sebuah kalimat yang dikatakan oleh Toulouse “The greatest thing you’ll ever learned is just to love and beloved in return.” Bahwa hal terbesar yang kamu pelajari adalah mencintai dan dicintai kembali. Namun demikian, ketika pada akhirnya Satine meninggal, ia sangat merasa kehilangan. Bagaimana tidak, Satine adalah wanita pertama yang ia cintai. Ia tak pernah menghiraukan bahwa gadis yang ia cintai adalah seorang pelacur. Ia percaya pada kata hatinya.

Film dengan akhir cerita kematian salah satu pemeran utama memang mengharukan. Salah satu pihak akan merasakan kehilangan yang teramat dalam. Seperti yang terjadi juga pada film Tristan dan Isolde. Kedua film ini sama – sama menghadirkan akhir cerita yang tragis dengan kematian salah satu pasangannya setelah perjuangan besar yang dilakukan demi cinta. Dalam kehampaannya itu, pihak – pihak yang ditinggalkan memiliki cara – cara yang unik untuk mengabadikan kisah cintanya tersebut. Di sini, Christian menuliskan kembali perjalanan cintanya dengan mesin ketik kesayangannya. Menurut saya, orang – orang seperti Christian telah melewati fase belajar. Belajar di sini adalah belajar menerima kehendak takdir, bahwa sekuat apapun cinta hanyalah takdir yang dapat memisahkannya. Dari film – film seperti ini kita juga belajar untuk realistis, bahwa hidup tak selalu berakhir dengan indah seperti halnya pada film – film animasi Disney karena kehidupan seseorang telah memiliki jalannya sendiri – sendiri sampai maut menjemputnya kelak.

Oleh : Anna Rakhmawati

0911130018

No comments:

Post a Comment