Perjalanan hidup ini seperti orang berlomba lari ya... Diawali dengan lari
– lari kecil hingga lari cepat untuk mencapai tujuan hingga akhirnya berhenti
pada satu garis akhir. Di mana kelelahannya akan terbayar lunas jika kita
memenangkan lomba tersebut. Dalam perjalanan mencapai garis akhir tersebut, ada
kalanya kita harus berjalan perlahan – lahan karena kelelahan dan kejenuhan
yang mendera sebelum kita akhirnya harus benar – benar berhenti. Kelelahan yang
terjadi karena kita terlalu berkonsentrasi menatap ke depan tanpa memperhatikan
kondisi raga yang rindu akan istirahat.
Dalam fase “berjalan” tersebut,
kadang kita merasakan suatu kedataran yang tak berwarna. Secuil asa pun
mengajak alam pikiran untuk “bermain-main” ke masa lalu. Mengenang masa – masa di
mana kita merasakan kebahagiaan, kebersamaan, kejayaan dan hal – hal yang
membuat kita merasa nyaman untuk mengenangnya. Namun waktu adalah waktu. Tak bisa diulang, selalu berjalan linier,
tak ada percepatan, tak ada perlambatan : konstan. Perjalanan ke masa lalu
memang suatu hal yang mengasyikkan, namun jangan sampai keasyikan tersebut
membuat kita lalai, terjerembab dalam kisah masa lalu sampai melupakan masa
kini apalagi masa depan karena sekali lagi, waktu terus berjalan tanpa mau
berkompromi.
Bagiku, perjalanan ke masa lalu seakan menyadarkanku bahwa apa yang terjadi
saat ini adalah akibat dari mimpi – mimpi dan harapan di masa lalu. Memang tak
semua harapan itu terwujud saat ini, tapi aku percaya suatu saat nanti akan
terwujud. Namun ada kalanya hati jadi miris ketika beberapa harapan akhirnya tak
dapat terwujud. Dengan berat hati, kubuat tanda silang untuk mencoret harapan itu dari daftar harapanku dan
menggantinya dengan harapan yang lain.
Entah mengapa melihat ke masa lalu juga bisa memberi suatu stimulasi
optimisme pada batin kita. Menunjukkan sejauh mana kini kita telah
melangkah, Menunjukkan bahwa kita di sini sebagai wujud mimpi – mimpi dan
pilihan yang telah kita ambil di masa lalu. Dan seperti dikutip dari quote
Harun Yahya, bahwa tak ada sesuatu yang terjadi secara kebetulan di dunia ini.
Oleh karena itu, masa depan
adalah akibat dari mimpi – mimpi kita. Rangkailah mimpi – mimpi itu.Tuangkanlah
mimpi – mimpi itu dalam sebuah daftar mimpi. Saat kita lelah dan ingin
menyerah, tengoklah kembali daftar itu. Apakah kita telah mencapainya? Jika
belum, siapkan stok semangat dalam hatimu dan bilang pada hatimu, sudah siapkah
kita berlari lagi? Dan hati, akan menyuruh otak untuk menstimulasi dan
menggerakkan organ – organ tubuh yang lain untuk segera berlari lagi dan
membuat mimpi tak hanya sekedar mimpi.
23052011
No comments:
Post a Comment