Wednesday, 23 May 2012

Pandangan Surealisme Terhadap Perbandingan Karakter Pere Ubu dalam Ubu Roi dan Duncan dalam Macbett

Sebagai drama yang sama – sama menganut aliran absurditas, jalan cerita dalam drama Ubu Roi dan Macbett agak sulit dipahami, demikian juga dengan karakter para tokohnya. Namun dalam keabsurditasan cerita tersebut dapat ditemukan sebuah perbandingan karakter Pere Ubu dalam Ubu Roi dan Duncan dalam Macbett. Sebagai karakter yang sama – sama berperan sebagai raja, Pere Ubu dan Duncan memiliki peranan yang cukup penting dalam terbentuknya jalan cerita.
Pere Ubu memiliki karakter yang kejam, kasar, rakus, dan semena – mena. Hal ini terlihat dalam dialog – dialognya Pere Ubu dengan para noble yang cenderung menghakimi serta menghukum mereka satu – persatu dengan semena – mena.  Sedangkan karakter Duncan dalam Macbett adalah seorang raja yang skeptis, sedikit naïf, dan tidak menghargai hasil kerja keras bawahannya. Hal ini dapat dianalisis dari dialognya dengan Banco. Pada awalnya ia tidak percaya dan menginginkan bukti bahwa Glamiss telah dimakan ikan kemudian ia menolak keinginan Banco yang ingin mendapat imbalan atas jasanya selama ini. Duncan memperlihatkan sikap seolah - olah tidak tahu terima kasih.
Jika dikaitkan dengan surealisme, terlebih dahulu kita harus memahami apa sebenarnya surealisme dalam drama dan tujuannya. Drama surealis adalah drama yang menuntun sutradara menghasilkan hal – hal ganjil yang tak masuk akal, kenyataan dibolak – balik semau penulis untuk kepentingan penguatan pesan yang ingin disampaikan. Surealisme juga merupakan reaksi dan perlawanan terhadap rasionalisme yang berpegang pada kebebasan berpikir dan ekspresi atas realisasi dalam mimpi yang dihadirkan tanpa kontrol kesadaran. Surealisme ini menampilkan ketidaksingkronan cerita yang menimbulkan kesan kacau dan membingungkan. Kesan pertama yang ditangkap setelah membaca cuplikan drama Ubu Roi dan Macbett ini adalah membingungkan. Di sinilah surealismenya mulai tampak, di mana sikap dari Pere Ubu dan Duncan yang seharusnya menampilkan sosok raja yang bersikap bijaksana dan dapat memberi contoh yang baik pada rakyatnya  justru menampilkan sikap yang sebaliknya. Surealisme pada karakter Pere Ubu dapat dilihat pada sikapnya terhadap para Noble : menghukum semua noble,  baik yang bersalah maupun tidak. Hal ini terlihat tidak rasional.  Sedangkan pada karakter Duncan dapat dilihat pada sikapnya yang seolah – olah tidak mempercayai dan tidak menghargai Banco. Apa yang dipermasalahkannya tampak tak rasional. Ketidaksingkronan tersebut seperti ingin menyampaikan pesan pada pembaca bahwa seorang raja hanyalah orang biasa yang sangat mungkin berbuat kesalahan. Namun bisa jadi pula, karakter – karakter tersebut merepresentasikan situasi kerajaan yang terjadi pada masa karya tersebut dibuat.
                                                                                                Oleh : Anna Rakhmawati
                                                                                                0911130018

No comments:

Post a Comment