Tuesday, 25 December 2012

Februari Ceria di Pulau Lombok (9 - 15 Februari 2011) Part I


Semua ini berawal dari sebuah perbincangan cukup serius di tengah – tengah kebosanan kelas Grammaire semester 4 bulan Januari. Saat itu aku dan teman – teman merencanakan sebuah perjalanan. Sebuah ide yang terlintas di antara kami adalah perjalanan ke Lombok. Yupz! Lombok, sebuah pulau yang indah berada di sebelah timur Bali. Ide yang cukup menarik, apalagi salah seorang sahabat kami yang bernama Wayan Windya Pradhita  berasal dari Lombok. Yes! He’ll be our guide^^. Setelah mencari informasi sana – sini serta perdebatan panjang kali lebar, akhirnya kami berangkat bertiga. Aku, Indri dan Yudhis. Dan Mas suta yang menyusul beberapa hari kemudian bersama seorang teman dari Brazil. Jadilah kami bertiga naik bis Malang  - Mataram (Titian Mas) sore itu.
Sehari sebelum keberangkatan kami, sebuah percakapan dengan seseorang membuatku kehilangan semangat. Bagaimana tidak, teman yang kusukai diam – diam itu menceritakan padaku bahwa dirinya sedang menyukai seseorang kakak kelas yang sepertinya kukenal juga. Mendadak percakapan kami yang biasanya terasa menyenangkan, kali itu terasa hampa dan ingin ku akhiri secepatnya. Rasanya sakit hati setahun yang lalu muncul kembali. Hmmm.. Maka sore itu, 9 Februari 2011, aku pergi sejenak dari kelelahan dan kehampaan udara kota kelahiranku tersebut. Aku ingin merasakan bagaimana rasanya rindu rumah dan rindu kampus. Malang, aku pamit.

'Certainly, travel is more than the seeing of sights, it's a change that goes on deep and permanent in the ideas of living" (negeri van oranje)

Perjalanan Malang – Mataram ini cukup melelahkan karena perjalanan kami ini memakan waktu 24 jam. Melewati berbagai kota di sepanjang timur jawa Timur, menyeberangi 2 selat yakni selat Bali dan selat Lombok, serta melintasi Pulau Bali dengan segala keeksotisannya. Bahkan aku dan Indri  sempat hampir tertinggal bus di rumah makan di Pasir Putih gara – gara kami ke kamar mandi terlalu lama :p

Kami menyeberang selat Bali pada dini hari dan keesokan paginya, matahari Pulau Dewata menyapa kami dengan gagahnya. :) Bali, 10 Februari 2011, aku datang lagi untuk yang ke-3 kalinya, meski hanya mampir lewat saja namun cukup berkesan untuk mewarnai liburanku kali ini. Pemandangan desa – desa di Bali sangat menyejukkan mata apalagi dengan teraseringnya yang disebut dengan subak. Indah!

Setelah beberapa jam membelah daratan Bali, sampailah kami di ujung timur Pulau Bali, Pelabuhan Padang Bay. Kata seorang teman seperjalanan, kalau beruntung kami bisa menemukan lumba – lumba di perairan ini. Namun sayang kami tidak melihatnya siang itu. Meski demikian kami sangat bahagia karena kami menggunakan sebuah kapal laut yang keren untuk melewati Selat Lombok. Mulai dari deck nya sampai kamar dan toiletnya pun sangat nyaman dan modern. Perjalanan laut 4 jam dari Padang Bay ke Pelabuhan Lembar pun terasa menyenangkan meski tubuh sudah kelelahan.

Menginjakkan kaki pertama kali di Lombok, kami disuguhi pemandangan yang amboooii.. indahnya !
Kami pun melintasi kawasan pedesaan. Kontras dengan Bali yang dapat dijuluki Pulau seribu pura, Lombok dapat dikatakan pulau seribu masjid. Setibanya kami di terminal mataram, sahabat kami menjemput kami dengan mobil. Kami berkenalan dengan seorang kawan bernama Dita, yang nantinya, aku dan Indri diperbolehkan untuk menginap di rumahnya. Sedangkan Yudhis akan menginap di rumah Pradhita. Tawaran menginap di pulau orang adalah sesuatu yang sangat berharga bagi kami yang melakukan perjalanan dengan menerapkan prinsip backpacker. Tapi setidaknya kami juga tahu diri dengan membawakan oleh – oleh untuk tuan rumah.

Hari itu kami diajak untuk mencicipi kuliner khas Lombok, yakni ayam Taliwang dan sate rembige yang rasanya maknyussss!! Ayam taliwang adalah masakan ayam yang diberi bumbu berwarna merah dan rasanya cukup pedas. Ayam taliwang ini biasanya disajikan dengan plecing kangkung, semacam tumis kangkung khas Lombok. Dari 5 bintang, bolehlah ayam taliwang ini dapat 4,5 meskipun rasanya pedas menggelora^^. Selanjutnya adalah sate rembige. Sate yang terbuat dari daging sapi ini rasanya cukup manis dan berwarna merah. Enak sekali. Disajikan dengan lontong atau nasi dan juga dengan pepes ikan. Wajib dicoba deh karena kami sampai ketagihan :p


ayam taliwang
                         
menikmati sate rembige :)
Malamnya kami diajak ke pantai senggigi. Ya, menikmati deburan ombak dan angin pantai di malam hari memberikan sensasi yang tenang dan damai. Anda hanya akan menemukan kegelapan jika mengarahkan pandangan ke laut, jadi sebaiknya arahkan pandangan anda ke atas, kan Anda jumpai taburan bintang yang gemerlap. Indah.


suasana malam di senggigi

Setelah itu kami menyantap kuliner yang paling pas untuk malam hari sambil menikmati suasana melankolik malam yang ditawarkan oleh senggigi. Ya, jagung bakar. Hmmmm… menikmati jagung bakar sambil diterpa angin pantai malam hari itu sungguh pengalaman luar biasa.

Hari ke-3 : 11 Februari 2011
Agenda wisata kami hari ini adalah ke Suranadi. Suranadi yang kadang Yudhis salah menyebutnya Suradi atau Sukanadi (entah nama bapaknya siapa itu :p) adalah sebuah kolam pemandian. Kalau di Malang hampir sama dengan tempat wisata wendit, karena selain menawarkan wisata air juga menjadi habitat banyak monyet. Tapi monyet di sini baik – baik kok :D. Di dalam suranadi ini ada sebuah pendopo, kolam pemandian yang airnya dingin dan jernih, tempat bilas berupa pancuran, bangunan rumah yang tampak seperti villa dan juga sebuah taman yang asri. Di taman itu juga terdapat sebuah aliran sungai dengan beberapa pancuran yang bergemericik, membuat suasana siang semakin sejuk dan segar. Di kolam pemandian dan pancuran itu, teman – temanku asyik berenang sementara aku hanya bermain air saja karena aku malas berenang lol. Saat itu, kolam Suranadi tampak sepi. Serasa kolam renang pribadi saja.
Selesai bermain air, biasanya perut terasa keroncongan. Ya, di depan pintu masuknya, kami menemukan banyak warung. Pilihan kami jatuh pada warung yang menyediakan sate bulayak dan pecel. Sate bulayak adalah jenis sate khas Lombok yang disajikan dengan bumbu kuahnya berwarna kuning. Kuahnya memiliki rasa yang hampir sama dengan sayur lodeh di jawa. Dan memang benar bahwa kuliner khas Lombok rata – rata memiliki rasa yang pedas. Pantas saja, pulaunya saja bernama Lombok, ketika masyarakat Pulau Jawa mengurangi konsumsi Lombok (cabe), di pulau ini justru sebaliknya. Semua makanan mengandung pedas. Namun demikian bukan karena itulah pulau ini diberi nama Lombok tetapi nama Pulau Lombok ini sendiri berasal dari kata “lombo” yang berarti lurus.


di depan suranadi
                                                                 
suasana di dalam taman Suranadi

Masih di area kuliner Suranadi, kami mampir di kios oleh – oleh kuliner khas Lombok yang menjual dodol nangka, sirsat, salak, durian dll serta jelly rumput laut. Selain itu di situ juga menjual buah coklat. Ya, buah coklat adalah bahan dasar pembuatan coklat. Menurutku, rasanya sedikit aneh, antara pahit dan asam. Tidak seperti coklat hasil olahannya.


Selanjutnya perjalanan kami mengarah ke sebuah tempat yang dulunya adalah keraton kerajaan bernama Narmada.  Modelnya hampir sama dengan kompleks keraton yang kita temukan di Jogjakarta. Ada tempat kediaman keluarga raja, lalu ada kolam yang saat ini digunakan sebagai tempat pemancingan. Mungkin dulunya digunakan sebagai tempat pemandian keluarga istana. Kalau tidak salah, di sana juga terdapat suatu tempat untuk menyimpan air suci yang dipercaya sebagai air awet muda. Mungkin kalau teman – teman sempat ke Jogja, tempat ini seperti taman sari, taman air yang digunakan keluarga kerajaan untuk mandi dan beristirahat. Di sana juga terdapat sebuah pasar kecil tempat untuk membeli oleh – oleh khas Lombok, seperti kaos Lombok, tas tenun, kain tenun, pahatan dan topeng khas Lombok, gantungan kunci dan lain- lain. Saat itu hujan tiba – tiba turun dengan deras. Beruntung kami telah selesai membeli oleh – oleh dan segera berteduh untuk pulang agar esok bisa melanjutkan perjalanan ke destinasi selanjutnya. Masih banyak tempat yang menunggu untuk dikunjungi dan dieksplor ^^
                                                                                                                
Narmada


Bersambung……

No comments:

Post a Comment