Oleh
: Anna Rakhmawati
0911130018
salah satu scene dalam Film "je vais bien ne t'en fais pas" |
Analisis
semiotika Tahap pertama : signifikasi primer (denotasi)
Dalam
adegan ini, setting tempat yang digunakan adalah dapur. Dapur ini berdinding
keramik bermotif yang terkesan manis dan terawat. Dapur tersebut juga
dilengkapi dengan rak – rak di atas yang bagus dan rapi. Benda – benda
keperluan memasak yang terdapat di rak tersebut juga cukup lengkap. Di dapur
tersebut tampak seorang wanita yang berperan sebagai seorang ibu sedang
membersihkan piring – piring di tempat pencucian piring setelah selesai
digunakan untuk makan. Kostum yang digunakan si ibu tersebut adalah baju warna
merah dan rambutnya bergelombang berwarna keemasan dikuncir ke belakang.
Dilihat dari raut wajahnya, ibu tersebut terlihat tenang. Tampak sekelebat
gambar seorang laki – laki berbaju warna biru meninggalkan wanita tersebut.
Dalam film, lelaki tersebut adalah suami wanita itu. Ia berjalan pergi dari
dapur setelah menyerahkan piring
kotornya pada istrinya.
Analisis semiotika tahap kedua : signifikasi sekunder
(konotasi)
Setting
dapur biasanya menjadi satu dengan ruang makan. Ruang makan merepresentasikan
tempat berkumpulnya keluarga untuk makan sambil berbincang – bincang. Jenis dapur
yang terlihat dalam adegan tersebut merepresentasikan dapur yang dimiliki oleh
sebuah keluarga yang cukup berada karena memiliki peralatan dapur dan bahan –
bahan memasak yang cukup banyak. Dapur yang bersih juga menunjukkan bahwa
suasana hati si pemiliknya sedang stabil dan si pemilik memiliki sifat yang
rajin. Dekorasi dengan motif – motif seperti itu menunjukkan bahwa keluarga ini
walaupun sederhana namun tetap terlihat artistik. Sosok wanita dalam gambar
tersebut memiliki sifat yang sabar, keibuan dan lembut karena ia adalah sosok
ibu rumah tangga yang baik, sering bekerja di dapur, menyambut suaminya pulang
dari kantor dan selalu pergi bersama – sama suaminya saat menjemput putrinya
maupun saat memeriksakan putrinya yang sakit. Tanda yang menunjukkan
karakternya adalah pada saat ia mengambil piring kotor dari suaminya kemudian
membersihkannya. Sebagai istri yang baik ia melayani kebutuhan suaminya dan
tidak membiarkan suaminya membersihkan piring kotor sendiri sehingga tampak
gambar bayangan suaminya yang pergi ke luar dari frame. Dalam hal ini, telah
menjadi suatu kesamaan nilai universal bahwa seorang istri yang ideal melakukan
tugasnya di dapur tanpa diminta. Pemakaian baju warna merah juga pasti memiliki
makna. Merah dapat dimaknai dengan sikap tegar dan berani. Hal ini
menggambarkan keadaan psikis si wanita yang tampak ingin terlihat tegar di
depan anak gadisnya meski hatinya kalut karena ia telah kehilangan anak laki -
lakinya.
Nilai
kultural yang disampaikan dalam adegan ini yakni antara di Prancis dan di
Indonesia memiliki persamaan, antara lain bahwa ruang makan biasanya juga
menjadi satu ruangan dengan dapur dan di ruang makan tersebut biasanya
digunakan sebagai tempat berbincang – bincang keluarga. Selain itu, nilai
peranan istri dalam keluarga juga memiliki kesamaan antara budaya Prancis dan
Indonesia, yakni sebagai istri yang melayani suaminya dan sebagai ibu yang
mengatur segala kebutuhan keluarganya yang selalu digambarkan sebagai wanita
yang aktif di dapur.
hohoho.. seru nih filmnya kayaknya ....
ReplyDeletewahh. sudah semester 7 ya mbak? semoga sukses ya
iyaaa..tp aku baru lihat seilas, eh itu gambarnya kok nggak muncul yaa..aneh.
ReplyDeleteiyaa bentar lg skripsi.Amiin. sukses jugaa ya buat kamu :)