Un Coup de Foudre atau Love at the first sight.
Percayakah kamu bahwa hal itu benar-benar nyata?
A : Aku tidak percaya karena aku tidak pernah mengalaminya.
B : Aku tidak terlalu percaya. Bagiku itu bukan cinta. Itu
hanyalah rasa kagum sesaat.
C : Aku percaya. Kau
kira perasaanku pada gadis itu bukan cinta pada pandangan pertama ? Itulah
yang kualami dan bertahan sampai saat ini meski ia menolakku.
D : Entahlah
*kemudian berlalu pergi*
Dari beberapa
wawancara singkatku dengan orang-orang di sekitarku, itulah kesimpulan yang
kudapatkan.
Aku sendiri
awalnya tidak percaya. Sampai kemudian, aku jatuh cinta pada tulisan pertama,
bukan pandangan pertama. Iya tulisan
pertama seorang teman yang pernah kubaca sebelum aku mengenalnya. Namun,
ternyata aku salah. Itu bukan cinta, itu hanya kagum. Kekaguman yang membuatku
semangat untuk berubah. Aku bisa
membuatnya tertarik padaku, dekat denganku, tapi tidak dengan hatinya. Aku semakin
menyadari, cinta tak seharusnya dipaksakan.
Setelah membiarkan
rasa kagum itu pergi, melepaskannya agar tak menyesakkan, aku bertemu dengan seseorang
yang hadir begitu saja. Menghisap perhatianku, hingga tak sengaja mata
kami bertemu selama beberapa detik. Rasanya misterius. Ada sesuatu di balik
sosok yang cemerlang itu. Aku masih saja mencoba untuk tak peduli. Namun anehnya raga ini seperti tahu apa yang
harus ia lakukan tanpa meminta izin dari kesadaranku. Kaki ini melangkah di
sampingnya. Untuk beberapa detik kami berdiri pada garis yang sama. Kami
bersebelahan tanpa kami pernah menyadari satu sama lain, tanpa saling
berbicara. Aku pun tak sedang mencoba merekam momen itu dalam memoriku. Membiarkannya
saja sampai waktu memisahkan kami.
Suatu saat kemudian, sosoknya yang telah menghilang mengganggu
kesadaranku untuk mencari tahu tentangnya. Tak sulit mencari tahu bagaimana
karakter dan cerita hidupnya. Aku membaca rekaman sekelumit cerita hidupnya dan
karyanya. Aku seperti menemukan diriku padanya. Cara kami melukiskan rekaman
kisah hidup, cita-cita, kesukaan, bahkan kesamaan peran. Bahkan tanpa kusadari, kini kami bisa bercerita
satu sama lain. Meski hanya lewat barisan tulisan yang mampu membuat senyumku
merekah karenanya.
Aku masih
ragu-ragu. Apa makna perasaan itu ?
Rasanya bahagia
ketika dia bercerita. Rasanya misterius saat pertama kali kami tak sengaja
bertatapan. Rasanya ada yang hilang ketika ia taknampak. Rindukah itu ?
Sejak kapan rasa itu hadir tanpa permisi ? Sejak pertama kali bertemu kah ?
Atau sejak menyadari bahwa ia memiliki beberapa kesamaan denganku ? bahkan
ulang tahun kami pun hanya berjarak beberapa hari saja.
Aku terus
bertanya. Mengapa aku selalu memperhatikan apa yang orang lain anggap remeh ?
Mereka bilang mungkin aku terlalu berlebihan. Namun ini sangat tidak nyaman
ketika kau bertanya pada hatimu, pada sekitarmu tapi tak juga kau temukan
jawaban yang membuatmu puas dan tertidur pulas.
Pertanyaanku pun
berhenti pada suatu pagi. Aku menyadarinya. Oui, c’est un coup de foudre. Il
colpo di fulmine, begitulah orang Italia bilang.
LOVE WILL FIND THE WAY.
Ya, Cinta akan menemukan jalannya sendiri.
Cinta memiliki cara dan jalannya sendiri untuk hadir dalam
hati manusia. Antara yang satu dengan yang lainnya tak akan pernah sama.
Silahkan saja tertawakan caranya hadir dalam hatiku, tapi ia memilih untuk
hadir dengan cara yang tak biasa, yang siap dikenang sepanjang masa.
Cinta memiliki kekuatannya sendiri untuk bertahan. Bertahan
dalam segala macam ujiannya hingga nyaris membuat putus asa. Cinta memilih
sendiri caranya untuk jatuh. Ada yang hancur berkeping-keping, ada yang memilih
untuk kuat dan tegar sekokoh batu karang, ada yang mengalirkannya bersama air
mata lalu menghapusnya, menguburnya atau melupakannya untuk mampu bertahan
hidup dengan cerita yang baru. Setelah itu, cinta tak lagi terlihat rapuh. Ia
semakin kokoh dan tegar, meski kerap kali ketakutan untuk jatuh mengintainya
dari balik masa depan.
Cinta memiliki caranya sendiri untuk memilih dan dipilih. Ia
memiliki jalurnya sendiri untuk pergi, dengan air mata, kekecewaan, perlawanan
ataupun keikhlasan yang harus dipaksakan. Bahkan cinta mempunyai hak untuk
tetap bersemi tanpa ada kekangan dan paksaan. Cinta hanya untuk dirasakan,
dinikmati dalam alunan simfoninya, melodinya dan harmoninya. Cinta tak ingin
disalahkan apalagi dipermainkan.
Cinta berhak ditafsirkan seperti apa. Tak perlu seindah kalimat Kahlil Gibran ataupun sepuitis sajak
Sapardi , karena cinta tak punya teori yang mengikat seperti E = m.c 2
Biarlah cinta melukiskan ceritanya dalam hidupmu.
*Inspired by someone who brought the beautiful spring
between cold winter and hot summer in my life when I wanted to let it go ^^
Postingan pertama di 2013 :)
Malang, 15012013 1:27 pm
Menyukai karena tulisan.. Manis sekali..
ReplyDeleteYah, beberapa orang mempunyai kemampuan menghipnotis dengan tulisan, hanya pembaca sejati yg mampu mengetahuinya..
iya benar. :)
ReplyDeleteterima kasih sudah mampir untuk membaca