Jangan kau rampas
sepi ini
Dengan segala
hingar-bingarmu
Jangan kau kira
sepi ini membunuhku
Justru dengan segala
riuhnya menguatkanku
Sepimu bukan
sepiku
Sepiku bukan pula
sepimu
Kau terjebak
dalam sepi
Yang kau buat
sendiri
Aku berdialog
dengan sepi
Dan Sesekali
menertawakanmu
Pada bayangan kita
yang terus menyalahkan sepi
ada riuhnya rindu yang
bergemuruh deras menggilas mimpi
Ada euforia yang tak
pernah berhenti
Mencari simfoni
di balik tragedi
Ada suara yang
lirih
Mencari setiap
arti
Sepi mengajarkan Hati
Untuk selalu bernyanyi
meski ia terus melingkupi
Dari tepi ke tepi
Jadi biarkan
dialog ini mengalir
Bersama sepi yang
selalu hadir
Entah kapan
berakhir
28012014
Puisi yang apik, Mba.
ReplyDeleteTapi di kalimat "Jangan kau kira sepi ini membunuhku" dan
"Justru dengan segala riuhnya menguatkanku" seperti punya dua arti yang berlainan. :)
Mampir di blog saya, Mba, http://jamtangan1210.blogspot.com
salam kenal :)
Saya suka kata" ini > Sepi mengajarkan Hati
ReplyDeleteUntuk selalu bernyanyi meski ia terus melingkupi
Dari tepi ke tepi
Jadi biarkan dialog ini mengalir
Bersama sepi yang selalu hadir
Entah kapan berakhir
salam kenal mbak :)
mas adit : terima kasih sudah mampir untuk membaca.
ReplyDeleteeh iya bener juga, maksud saya sebenarnya riuhnya sepi.hehehe. karena kalau begitu jadi sedikit ambigu. terima kasih atas masukannya.
iyaaa, salam kenal juga :)
mbak titis : terima kasih mbak :)
salam kenal juga