Setelah usaha mencari keberadaan ayahnya tak membuahkan hasil, Zarah pun
pulang ke Indonesia. Dalam benaknya
masih terngiang-ngiang tentang ‘S’, apakah yang dimaksud dengan ‘S’? Siapakah
‘S’? Entahlah. Sementara pikirannya
sibuk kesana-kemari, ia tak menyadari bahwa seseorang sedang memperhatikannya
dari kejauhan. Sepasang mata misterius
yang menatapnya itu tak dapat terpejam sejak keberangkatannya dari Amerika.
Sementara rasa sakit di kepalanya masih bertahan. Alfa menyadari bahwa ia tak
mengenal gadis yang sejak tadi ia perhatikan, namun wajah itu terasa familiar. Entah
siapa.
“Ups! Sorry!”
Dari arah yang berlawanan, Kell menabrak Zarah yang sedang berjalan menuju
gerbang keluar bandara.
“No problem.”
Bagai disengat aliran listrik,
kepala Zarah tiba-tiba merasakan sakit luar biasa. Lelaki itu memegang bahu kiri Zarah ketika melihat Zarah tampak kesakitan.
“Are you okay?”
“Sorry, Kell. This is my sister. I’m looking for her and we have to go home.
Thanks.”Alfa tiba-tiba muncul
dan segera menggandeng tangan Zarah untuk menjauhi Kell. Zarah bingung dengan
apa yang dilakukan lelaki yang tak dikenalnya itu.
“Okay.”Kell memandangi Alfa dan Zarah yang menuju gerbang keluar.
“Kau aman, Partikel.” Alfa berbisik di telinga
Zarah.
Zarah tersentak. Lelaki asing itu...seperti mengalirkan gelombang yang
menghentikan rasa nyeri di kepalanya. Perlahan ingatan Zarah dan Alfa kembali, saling
bertautan.
No comments:
Post a Comment