Saya pernah berjanji
untuk menuliskan pengalaman saya bergabung dalam kelas inspirasi. Mengumpulkan
mood untuk menulis memang tidak mudah bagi saya saat ini di sela-sela
menyelesaikan pekerjaan. Namun izinkan saya menuangkan kembali sebelum memori
yang seperti butiran pasir ini hilang ditiup angin rutinitas. Hehehe.
Persiapan H-1 menuju
hari inspirasi yakni hari Minggu, 24 April 2016, kami berkumpul di RBGM atau
Rumah Baca Gang Masjid yang terletak di sebelah Masjid Jami Jombang, Alun-alun
Jombang. Dulu saya pernah mempunyai keinginan untuk mengunjungi rumah baca ini,
namun baru kali ini bisa berkunjung, menyenangkan sekali ternyata. RBGM ini
juga digunakan sebagai basecamp kawan-kawan Kijo untuk mempersiapkan segala
kebutuhan pada hari Inspirasi nanti.
Setelah menunggu sana-sini, akhirnya rombel
kami, rombel 10, yang saat itu terdiri dari saya, Kak Nindia, Kak Bastomi, Kak Winda,
Kak Chia, Kak Ajeng, Kak Nur, dan Kak Iza berangkat menuju SDN Jarak 1 di
kecamatan Wonosalam setelah solat Isya. Dengan mengendarai motor, kami ber-8
menembus gelap dan dinginnya malam seperti hendak mudik lebaran.
Kanan-kiri-depan-belakang penuh dengan tas dan bawaan kebutuhan dan
barang-barang yang akan kami bagikan besok paginya. Menurut teman-teman yang
telah survey, medan menuju ke sana cukup sulit. Setelah melewati jalan utama,
kami melewati pedesaan dan sawah-sawah yang saya yakin jika kami melewatinya
saat hari terang maka kami akan menjumpai pemandangan yang segar dan
menyejukkan. Apalagi saat itu
bulan sedang purnama. Syahdu!
Udara Desa
Wonosalam yang cukup dingin, seperti di Batu, menyambut kami yang saat itu
sudah lelah dan mengantuk. Setelah 2 jam, akhirnya kami sampai di sekolah
tujuan, tentunya setelah melewati jalanan menanjak yang wow! Untungnya sih
jalannya sudah beraspal, kalau tidak, mungkin kami akan kesulitan melewati
jalanan makadam dengan membawa perlengkapan. Berada di sekolah SD malam-malam
begini dan menginap di ruang UKS mengingatkan kembali kenangan saya saat
mengikuti persami di SD beberapa tahun silam. Dan malam itu, kami tidak bisa
langsung tidur. Selain karena udara terasa dingin menggigit, kami juga harus
menyelesaikan persiapan untuk besok seperti menggunting stiker cita-cita,
mempersiapkan barisan huruf, menata snack, makan malam, sembari mengobrol,
hingga jarum jam menunjuk angka 1, saatnya kami untuk tidur. Mempersiapkan
tenaga untuk besok pagi.
Menjelang subuh,
udara semakin dingin saja. Alarm dari HP kami yang kehilangna sinyalnya gantian
berdering. Kami dikejutkan oleh 2 orang laki-laki yang baru saja datang. Entah
siapa dan dari mana. Kata teman-teman, ini relawan siluman hahaha. Setelah
bercerita dengan heboh petualanganya untuk sampai ke sini, barulah kami paham.
Mereka memperkenalkan diri sebagai mas Ichul dan Mas Henky. 2 orang ini adalah
fotografer yang ‘menyelundup’ di rombel kami. Setelah kesasar hingga pucuk
gunung, melewati ladang dan hutan, membuat heboh pemilik rumah karena kaget
mendapat tamu tengah malam, akhirnya mereka sampai juga dengan selamat di SDN
Jarak 1 ini. Kocak banget deh! :D
Senin, 25 April
2016
Akhirnya pagi ini
datang juga. Hari Inspirasi untuk SDN Jarak 1 Wonosalam. Yeayy! Setelah
bersiap-siap dan sarapan bekal kami semalam, kami pun melakukan briefing
terlebih dahulu sambil menunggu kawan-kawan kami lainnya yang baru datang pagi
itu. Setelah semua lengkap,
briefing selesai dan kami masing-masing telah mengetahui job desc kami. Untuk
relawan pengajar ada saya, Kak Yuli, Kak Mega, Kak Wiwin dan Kak Bastomy. Untuk
fasilitator ada Kak Chia (koordinator rombel 10 nih^^), Kak Ajeng, Kak Iffa,
Kak Winda, Kak Kuswanto, dan Kak Luqman. Kemudian untuk relawan dokumentator
ada Kak Nur, Kak Nindia, Kak Iza, Kak Ichul dan Kak Henky.
Selamat hari Senin!
Seperti senin yang biasa kami lalui saat bersekolah dulu, senin ini kami
mengikuti upacara bendera memperingati Hari Kartini. Sesuai dengan tagline Hari Inspirasi kami :
Semangat Kartini! Para petugas upacaranya pun terdiri dari para siswi SDN Jarak
1. Oh ya, selain siswa-siswi SD, upacara ini juga diikuti oleh siswa-siswi SMP,
karena SDN Jarak 1 ini juga merupakan sekolah satu atap dengan SMP. Ada 2
bangunan yang terpisah. Bangunan utama digunakan untuk SMP dan SD kela 5-6.
Sedangkan bangunan satunya yang untuk menuju ke sana kami harus melalui jalanan
turunan, digunakan untuk SD kelas 1-4. Seperti biasa, saat lagu Indonesia Raya
berkumandang, saya selalu merasa merinding, apalagi dinyanyikan oleh anak-anak.
Selesai upacara
dan sebelum memulai kelas, kami mulai perkenalan bersama anak-anak SDN Jarak 1
di lapangan kecil. Para siswa dan relawan tampak sangat antusias dan
bersemangat. Apalagi setelah dikumandangkan jargon kami, “Cerdas, ceria, meraih
cita-cita! Kelas Inspirasi Jombang, Semangat Kartini!”
Untuk giliran pertama
saya harus masuk ke kelas 6. Seperti biasa, saya sudah mempersiapkan semacam
RPP sebelum mengajar, realisasinya memang tidak harus selalu sama dengan rencana, namun setidaknya itu bisa
mengurangi nervous dan blank saat pertengahan mengajar. Seru
sekali ya mengajar anak-anak SD. Ini pengalaman pertama saya mengajar SD.
Mereka cukup antusias walaupun ada beberapa yang masih malu-malu. Alhamdulillah
sesi pertama berjalan dengan lancar. Setelah saya ajak pengenalan peta dunia
dan bendera, saya ajak mereka berlatih dan berpasangan cara menyapa (bonjour :
selamat pagi) dan berterima kasih (merci) dalam bahasa prancis. Mungkin masih
terasa asing di telinga mereka, namun dari tawa canda mereka, saya yakin mereka
bersemangat apalagi setelah mendapat stiker dengan tulisan “bonjour”. Setelah itu saya masuk ke kelas 3. Mereka
lebih ceria dan bersemangat. Saya masih ingat ada seorang anak yang cerdas dan
wawasannya luas. Saat teman-teman lainnya belum tahu dia sudah tahu dan bisa
menjawab dengan tegas. Tak lupa pula seorang anak perempuan yang menangis
karena tidak mendapat pasangan untuk latihan berdialog. Saya dan Kak Iffah
sudah berusaha menghiburnya namun sapai akhir sesi tak kunjung reda tangisnya. Duh
saya jadi merasa bersalah kan:’)
Lain kelas lain
cerita, sampailah saya mendarat di kelas 4. Anak-anak ini juga ceria dan antusias. Saat
berpasangan, ada satu anak perempuan dan satu anak laki-laki yang tersisa. Raut
wajah anak perempuan itu mulai menunjukkan ingin menangis karena tidak mau
berpasangan dengan anak laki-laki. Segera saya ajak ke depan bersama saya agar
dia tidak jadi menangis. Di situ saya belajar bahwa kegiatan berkelompok atau
berpasangan untuk anak-anak SD bisa dibilang masalah yang sensitif, dan saya
pun jadi teringat masa-masa SD. Ketika saya tak mendapat kelompok atau dikelompokkan
dengan teman yang tidak saya sukai, saya sudah ingin menangis. Jika kita
mengingat itu semua, kita dapat memaklumi dan memahami kondisi dan perasaan
mereka dengan lebih baik.
Sampailah kami
pada acara penutupan. Kami membuat
spanduk yang ditempeli cap tangan anak-anak menggunakan cat. Warna-warni dan
indah, namun membutuhkan ketelatenan dalam membimbing dan mengarahkan anak-anak
yang sudah mulai lelah dan kepanasan di lapangan sekolah. Salut untuk semua
relawan. Setelah memberikan kenang-kenangan untuk sekolah, kami pun foto
bersama. Sungguh kebersamaan yang nantinya akan menjadi kenangan, baik bagi
kami maupun bagi anak-anak. Semoga sedikit yang dapat kami bagikan saat ini
bisa menginspirasi dan bermanfaat bagi masa depan mereka. Semoga mereka dapat
meraih cita-cita yang diharapkan walaupun harus berhadapan dengan keterbatasan
yang ada. Ada suatu kebahagiaan dan kelegaan bagi kami. Beraktivitas bersama mereka seperti member warna –
warni keceriaan di antara deretan warna monoton rutinitas kami. Dan saya pun
juga merasa terinspirasi dan belajar banyak dari kakak-kakak relawan yang lebih
berpengalaman, yang telah membagi pengalamannya dan dapat bekerja sama dengan
baik dan kompak. Terima kasih rombel 10, terima kasih SDN Jarak 1 Wonosalam,
terima kasih Kelas Inspirasi Jombang 3. Sehari berbagi, selamanya
menginspirasi.
Salam inspirasi! :)
Ceria Bersama para relawan dan siswa-siswi SDN Jarak 1 Wonosalam :D |
Relawan rombel 10 |
mengajar di kelas 6 |
aktivitas role play bersama siswa kelas 3 |
bersama siswa kelas 4 |
makan-makan sekaligus refleksi Kijo 3 |
dokumentasi foto :
Abah Nurman ig : @mgsmultimedia / @nurmansyahdwicahyono
Abah Nurman ig : @mgsmultimedia / @nurmansyahdwicahyono
No comments:
Post a Comment