Ikut serta dalam
kegiatan kelas inspirasi bagi saya merupakan suatu hal yang membuat ketagihan.
Selalu ada pengalaman baru dan berharga saat bertemu dengan orang-orang baru.
Demikian juga dengan KI Magetan 4 yang merupakan KI ke-4 yang saya ikuti.
Bergabung bersama dengan sahabat-sahabat rombel 7 yang kami beri julukan rombel
“Sundul Gan!”, kami mendapat kesempatan untuk menginspirasi adik-adik di SDN
Sundul 1 dan 2 Kecamatan Parang.
Minggu, 5 Februari
2017, saya tiba di Magetan setelah 5 jam naik bis dari Surabaya. Saya bertemu
dengan Kak Yuliana, Kak Happy dan Kak Sari relawan fasilitator. Selain itu juga
ada Bu Pryla, Om Wid dan Kak Arya dari relawan pengajar. Kami bertemu di
pelataran masjid agung Magetan kemudian
bersama menuju tempat menginap di gedung PPI. Malamnya, kami bertemu dengan Kak
Pria, Kak Nurma, Kak Eko dari fasilitator dan Kak Hery videografer. Sementara
relawan lainnya akan datang besok pagi. Setelah selesai mempersiapkan keperluan
untuk hari inspirasi, kami jalan-jalan sejenak, menikmati suasana malam hari di
Magetan. Sesampainya kami di telaga sarangan, angin kencang pegunungan
menyambut kami. Dinginnya luar biasa. Tak berlama-lama, kami segera masuk ke
dalam mobil lagi dan melanjutkan perjalanan ke cemoro sewu. Di gerbang masuk
pendakian Gunung Lawu ini udara dinginnya semakin menggigit kulit. Apalagi saat
itu jam menunjukkan pukul setengah 12 malam. Perjalanan malam itu kami tutup
dengan mampir ke warung kopi yang masih buka sambil menikmati minuman hangat,
sambil ngobrol santai, menciptakan kenangan untuk cerita di hari yang akan
datang.
Senin,
6 Februari 2017. Hari inspirasi.
upacara bendera doc kak Alvi |
Pagi-pagi sekali kami
sudah bersiap menuju SDN Sundul 1 dan 2. Saya terkesima dengan suasana dan
pemandangan pagi dalam perjalanan menuju ke SD. Pemandangan hijau membentang
dihiasi kabut yang perlahan-lahan menghilang karena sinar matahari pagi dari
ufuk timur memberikan sensasi pagi syahdu yang tak kami temukan di perkotaan.
Ingin rasanya berhenti sejenak menikmati lukisan alam itu, namun kami juga
ingin segera sampai di sekolah dan bertemu adik-adik SDN Sundul 1 dan 2. Jadi, SD Sundul 1 dan 2 ini
letaknya berseberangan. Masing-masing memiliki kepala sekolah, guru, dan siswa,
namun untuk hari inspirasi, dua sekolah ini pun digabung. Jumlah siswa
keseluruhannya adalah 85 siswa.
Bergabung bersama kami
pagi itu, relawan pengajar lainnya, yaitu Kak Roni dan Kak Lilik, relawan fasil
Kak Septian dan relawan dokumentator, Kak Alvi. Sebelum pembukaan, Bapak dan
Ibu Guru menyambut kami dengan hangat, sehangat sinar matahari pagi itu. Kami
awali kegiatan hari itu dengan upacara bendera. Bapak kepala sekolah, Pak
Trimo, dan Bapak pengawas menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan Kelas
Inspirasi dan mengajak anak-anak untuk bersemangat dalam mengikuti kegiatan
hari inspirasi. Satu hal yang melekat dalam ingatan saya adalah ketika Pak
Trimo mengatakan bahwa hari ini anak-anak akan dibawa ke dunia lain. Dunia
profesi, dunia cita-cita dan dunia harapan tentang masa depan. Ada berbagai macam profesi dalam rombel kami, yakni
desainer dan pengusaha (Om Wid), dosen bahasa inggris (Miss Pryla), pegawai
bank (kak Lilik), desainer game animasi (kak Roni), Badan penanggulangan
bencana (Kak Aria) dan saya sebagai tutor bahasa prancis.
Setelah perkenalan dan supaya suasana semakin meriah, kami melakukan senam
gemufamire yang dipimpin oleh kak Pria dan juga ice breaking “penyerapan energi
matahari” yang dipandu oleh kak Aria. Adik-adik terlihat sangat senang dan
bersemangat, tak ketinggalan pula bapak ibu guru serta para relawan.
bersama murid kelas 2 doc : kak nurma |
Di mana negara Indonesia? doc: kak alvi |
Pada sesi pertama, saya
mendapat kesempatan masuk di kelas 2. Untuk hari inspirasi kali ini saya
ditemani dua kartun pahlawan dari Prancis, yakni Asterix dan Obelix dalam bentuk
wayang. Kali ini saya mengajak adik-adik belajar di luar ruang kelas agar mereka
merasakan suasana belajar yang berbeda, diibaratkan mereka sedang rekreasi ke
prancis. Sebelum meninggalkan kelas, saya ajak mereka berkenalan dengan negara
yang masih asing bagi mereka itu dengan miniatur menara eiffel, warna bendera,
dan peta. Tentu saja tak lupa saya tanyakan juga kepada mereka tentang landmark
Indonesia (monas), bendera dan bentuk negara Indonesia pada peta dunia untuk
menambah kecintaan pada Indonesia. Mereka mendapatkan tiket berupa gambar
menara eiffel yang nantinya harus mereka warnai. Berbaris rapi saat keluar,
mereka menyanyi lagu kereta api dengan bersemangat. Di halaman sekolah yang
teduh, kami duduk melingkar dan saya menceritakan beberapa tempat wisata pada
anak-anak kemudian mereka melakukan aktivitas mewarnai. Murid-murid kelas 2 ini
sangat aktif dan enerjik. Mereka sangat bersemangat dan membuat saya juga ikut
bersemangat. Untuk sesi kedua, hampir sama dengan sesi pertama, hanya berbeda
pada aktivitasnya karena saya masuk di kelas 5. Mereka berpasangan
mempraktekkan cara berkomunikasi, menyapa (bonjour) dan mengucapkan terima
kasih (merci) dalam bahasa prancis. Murid-murid kelas 5 lebih tertib dan mereka
sangat antusias dan mudah diarahkan. Mereka juga cukup kritis dan memiliki
semangat belajar yang bagus. Semoga
kelak mereka dapat mewujudkan cita-citanya. Aamiin.
bersama murid kelas 5 doc : kak alvi |
berlatih menyapa "bonjour" doc : pribadi |
Sebelum penutupan, kami
semua berkumpul di halaman sekolah untuk menyaksikan simulasi penanggulangan
bencana kebakaran dari kak Aria. Adik-adik dan bapak ibu guru diberi kesempatan
untuk mencoba memadamkan kebakaran dengan kain basah dan APAR. Mereka sangat
senang karena pengetahuan seperti ini sangat penting. Untuk penutupan, kami
menempelkan bintang cita-cita pada banner KI yang bertemakan luar angkasa
dilanjutkan dengan menerbangkan pesawat kertas dengan harapan adik-adik dapat
bercita-cita tinggi dan berusaha untuk menggapainya. Ditutup dengan doa dan
foto bersama, kami bersalam-salaman dengan adik-adik sambil membagikan bingkisan
alat tulis.
simulasi tanggap bencana kebakaran doc : pribadi |
Kami bersyukur acara
hari inspirasi ini berjalan dengan lancar. Hal ini tentu saja berkat dukungan
serta kerjasama antara pihak sekolah dan para relawan kelas inspirasi Magetan
4. Mereka yang rela menyisihkan waktunya, jauh-jauh dari berbagai kota untuk
berbagi inspirasi bersama. Saya terharu dengan apresiasi pihak sekolah, yang
tidak hanya menerima kami dengan hangat, namun juga menyediakan berbagai macam
konsumsi serta buah tangan. Suatu rezeki yang harus disyukuri. Tak hanya itu
saja, kami juga terinspirasi dengan dedikasi bapak ibu guru yang telah mengabdi
selama puluhan tahun untuk mendidik anak-anak bangsa. Mengikuti kegiatan kelas
inspirasi memang tak dibayar dengan materi, namun kami memperoleh lebih dari
materi. Mempererat tali silaturahmi, mendapat saudara baru, mendapat semangat
dan inspirasi baru, mendapat pengalaman baru, serta mengenal daerah baru. Acara
KI Magetan hari itu ditutup dengan refleksi tak jauh dari lokasi sekolah. Kami
bertemu dengan para relawan lainnya dari berbagai macam kota dan profesi. Kami berharap bisa
bertemu lagi di kesempatan lainnya.
Teringat
sebuah kutipan dari Maya Angelou, seorang penulis, “When you learn, teach. When
you get, give. Saat kita belajar, ajarkanlah. Saat kita mendapat sesuatu,
berbagilah.” Karena ilmu yang diamalkan dan dibagikan tak akan pernah habis.
Dan semoga menjadi ilmu dan amal yang bermanfaat kelak. Aamiin. Terima kasih
rombel 7, SDN Sundul 1 dan 2. Terima kasih Kelas Inspirasi Magetan 4.
Witing
nginspirasi jalaran saka kelas inspirasi.
12022017
para relawan rombel Sundulgan! :D doc : miss pryla |