Saturday, 18 May 2019

Belajar seni budaya dan sejarah di Kraton Jogja

Dok. instagram kratonjogja





Saat ke Jogja awal april lalu, saya dan suami menyempatkan mengunjungi kraton Yogyakarta. Beberapa kali ke Jogja belum pernah masuk ke kraton, hanya museum kereta kraton saja. Saat itu ada pameran kesusastraan jawa, yaitu pameran manuskrip yang ditulis oleh sastrawan maupun raja-raja sejak dulu dan menggunakan aksara jawa, untungnya ada deskripsi dalam bahasa indonesia, sehingga pengunjung dapat membacanya. Saya amati tiap manuskrip yang menceritakan macam-macam hal yang terjadi saat itu. Ada manuskrip yang diberi hiasan tepinya, ada yang polosan. Beberapa manuskrip yang memiliki hiasan di tepinya mengingatkan saya pada doodle pattern dan mandala. Sungguh rapi, artistik dan simetris. Pewarnaannya pun sangat menarik dan saya penasaran, mewarnanya menggunakan cat apa ya? karena bisa awet sampai ratusan tahun. Saya bertanya pada ibu-ibu yang menjaga pameran, apakah hiasan tersebut memang asli dari awal dibuatnya? Karena saya pikir bisa saja manuskrip tersebut direkonstruksi. Beliau bercerita bahwa semua asli sejak dibuat pertama kalinya dan benar-benar dijaga di museum. Hiasan tersebut menandakan candra sengkala atau kapan manuskrip itu dibuat, hari bulan tahun dan peristiwa yg terjadi saat itu tertuang dalam simbol. kreatif banget ya seniman dan sastrawan di zaman tersebut. Profesi yg memang sangat dihargai di kalangan bangsawan saat itu. Sayangnya saat memasuki ruang pameran saya tdk diperbolehkan membawa HP utk mengambil foto. Alhamdulillah sekarang sekarang sedang digarap program digitalisasi karya seni kraton sehingga memungkinkan masyarakat luas untuk mengetahui dan mengapresiasinya. Sungguh menyenangkan dapat melihat hasil karya sastra dan seni di masa lalu. 

#30HariMemetikHikmah #TantanganMenulisIPMalang #RumbelMenulisIPMalang
#IbuProfesionalMalang
#HariKe-3

No comments:

Post a Comment