Menikmati Siang Syahdu di Parangtritis (Part 5)

 



Destinasi berikutnya setelah berwisata sejarah, kami menuju wisata alam. Awalnya aku mengusulkan ke Hutan pinus Imogiri yang tak terlalu jauh juga, tetapi Paksu pengen ke pantai dan merencanakan kunjungan ke hutan pinus setelah. Akhirnya kami melaju ke pantai selatan, Pantai Parangtritis, dengan berbekal informasi dari google maps. Sebelum kami sampai di pantai. kami mampir ke gumuk pasir. Biasanya di sini digunakan untuk sandboarding. Berhubung saat itu cuacanya panas sekali dan kami tak ada niatan sandboarding, kami hanya lewat saja dan melanjutkan perjalanan ke pantai. 






Pantai Parangtritis  ini terkenal sejak aku kecil tapi aku baru mengunjunginya kali ini. Berkunjung pada saat weekday adalah keuntungan tersendiri karena pantai cukup sepi dan tak berjubel orang. Senangnya akhirnya bisa merasakan angin semilir pantai dan aroma laut. Di sini sekarang juga banyak foto spot yang bagus untuk foto kekinian. Eh ada juga kolam air hangatnya lho. Ada delmannya, ada ATV buat offroad di pasir pantai, dan ada juga paralayang di atas bukit tak jauh dari pantai. Siang itu suamiku mencoba menyewa ATV, Wow seru banget ya ternyata naik ATV di pasir pantai. 




Setelah puas bermain di tepi pantai, kami melaju ke atas bukit untuk melihat arena paralayang. Kami harus berjalan kaki menuju puncak bukit tempat take off paralayang. Ada tangga dan bangku-bangku di tepinya milik sebuah kafe yang saat itu masih tutup ternyata. Mungkin kalau malam pemandangannya lebih bagus dan suasananya lebih romantis dan agak ramai saat weekend. Suamiku memilih duduk-duduk di bangku kafe sambil berteduh, sementara aku melanjutkan langkah sendirian ke puncak bukit. Astaga… deg-degan banget rasanya berada di ketinggian tanpa ada pohon atau bangunan lain. Berasa mau ikut jatuh ke tebing. Sejauh mata memandang bagus banget pemandangan pantai dari sini. Ternyata pada saat itu ada para TNI AU yang sedang berlatih terbang dengan paralayang. Wuah kereeennn..pengen banget tapi berdiri saja aku takut. hahahaha. Akhirnya aku mengambil foto sambil duduk di pavingnya dengan panas yang cukup terik.








Hari semakin siang dan kami memutuskan untuk pulang saja ke Griya Bajjah. Rencana ke hutan pinus tinggalah rencana karena ternyata kami sudah cukup capek dan lapar. Jauh-jauh ke sini, perut kami ternyata minta belok ke warung nasi padang dan memesan rendang. oalahh… hahaha. Namun sorenya kami berkesempatan untuk mencoba gudeg manggar, yeyy…yaitu gudeg dengan manggar atau bunganya kelapa. Rasanya enak juga, nggak kalah dengan gudeg tewel pada umumnya. 






Anna Rakhmawati

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

No comments:

Post a Comment