Wednesday, 18 January 2023

Menyusuri Lorong Waktu di Kraton Jogja (Part 4)

 


Destinasi selanjutnya adalah Kraton Jogja. Sebelum kami ke Kraton, kami singgah di Masjid Kauman untuk menunaikan salat asar. Ternyata saat itu banyak anak-anak SD sedang salat di sana juga. Alhamdulillah seneng melihat pemandangan itu. Sebelum pulang atau berkegiatan ekskull mereka salat berjamaah terlebih dahulu. Kami juga sempat membeli es dawet yang sangat segar sambil menikmati sore hari yang cerah di alun-alun Jogja. Seperti ini kali ke-4 aku berkunjung ke sini. Namun rasanya selalu berbeda karena dengan teman perjalanan yang berbeda pula. Karena kali ini solo trip bersama suami naik motor kami jadi lebih fleksibel mau mampir ke manapun. 



Saat itu suasana Kraton Jogja tidak terlalu ramai karena bukan saat weekend atau liburan. Senang sekali rasanya seperti masuk ke dalam lorong waktu, menyusuri keindahan dan kemegahan dari masa lalu. Kami tidak mengunjungi semua area, hanya terbatas di area depan dan transportasi. Sepertinya dulu aku sudah pernah ke sini saat SD tapi berjubel pengunjungnya sehingga kurang bisa menikmati dan mengamati benda-benda historis tersebut. Perjalanan ke museum selalu membangkitkan rasa melankolia dalam hatiku dan membawa imajinasiku untuk membayangkan bagaimana kehidupan mereka pada masa tersebut. Jika memang ada mesin waktu seperti dalam film-film pasti sangat menarik ya..hehehe. 









Setelah puas berkeliling, kami menuju bagian depan dan ternyata saat itu ada pameran naskah kuno untuk memperingati 30 tahun kenaikan tahta Sri Sultan Hamengkubuwono X. Acara tersebut diadakan mulai tanggal 7 Maret - 7 April 2019. Aku pun bersemangat untuk masuk ruang pameran, sementara suamiku menunggu di luar. Di pintu pameran kami disambut oleh pasukan penjaga, keren banget. Tetapi para pengunjung tidak diperbolehkan membawa kamera dan HP. Untuk cerita selengkapnya aku sudah pernah menceritakan di blog ini di tahun 2019. pada tautan berikut https://annarakhma.blogspot.com/2019/05/belajar-seni-budaya-dan-sejarah-di.html





Senang sekali rasanya wisata sejarah dan literasi sore itu. Untuk menutup perjalanan sore itu, kami melewati area Malioboro yang masih banyak pedagang kaki lima di trotoarnya dengan background langit senja yang syahdu. Kemudian berkeliling sejenak di sekitar Kota Gede tempat jujukan para wisatawan lalu menyusuri area persawahan menuju kembali ke Griya Bajjah. My heart is so full.


Pelajaran yang didapat adalah betapa pentingnya kita menjaga dan melestarikan warisan para leluhur. karena di setiap warisan tersebut ada filosofi dan kebijaksanaan yang dapat kita jadikan sebagai pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari agar hidup kita lebih bermakna. 











No comments:

Post a Comment