Malam terakhir di Jogja kami lewati dengan berkunjung ke Malioboro. Sebenarnya aku tidak ada rencana sama sekali ke sana. Masih teringat capeknya berbelanja sambil jalan-jalan di sepanjang jalan Malioboro beberapa tahun sebelumnya. Namun ternyata keputusan untuk ke Malioboro adalah tepat karena setelah itu para pedagang di sana sudah tak berjualan di sepanjang trotoar legendaris tersebut. Kami hanya berbelanja seperlunya untuk kebutuhan oleh-oleh. tetapi ya tetap saja rasanya capek. Sementara aku belanja, suamiku ngobrol dengan kawan lamanya yang menemani kami di Malioboro.
Keesokan harinya kami bersiap untuk perjalanan pulang melalui jalur selatan. Setelah mempersiapkan diri dan berpamitan pada keluarga Griya Bajjah, kami meluncur dengan rute Gunung Kidul - Wonosari - Wonogiri - Pracimantoro - Pacitan - Trenggalek - Tulungagung - Blitar - Kepanjen - Malang.
Di daerah Gunung KIdul kami melewati daerah pegunungan dengan pemandangan yang cantik dan udara cukup dingin. Setelah itu kami melewati hutan-hutan di daerah Wonosari dan Wonogiri. Wono sendiri dalam bahasa Jawa artinya adakah hutan. Sepertinya karena masih banyak hutan jadi dinamakan demikian. Dalam jalur tersebut kami juga melewati museum karst indonesia tapi kami nggak sempat mampir karena memang tidak ada dalam rencana kami. Pemandangannya keren banget di jalur ini. Meskipun kanan-kiri dipenuhi pepohonan, namun jalan aspalnya sudah bagus dan nyaman dilewati.
Tengah hari kami telah sampai di Pacitan dan mampir ke rumah sobat Kelas inspirasi Pacitan, yaitu Om wid. Baru kali ini aku mampir ke rumah beliau yang sering digunakan sebagai markas teman-teman Kipac kala itu. Kami juga bertemu mas Naufal, fasilitator kelompokku dulu. It’s good to be back in Pacitan. Di rumah Om Wid kami makan siang, salat jamak duhur - Asar, dan rehat sambil ngobrol-ngobrol. Om Wid adalah seorang fashion desainer dan tailor yang pernah satu kelompok KI denganku di KI Magetan dan saat KI Pacitan kami hanya sempat bertemu sebentar. Matur nuwun Om Wid beserta keluarga dan mas Naufal untuk reuni singkatnya. Semoga suatu hari bisa main ke Pacitan lebih lama lagi.
Kami berdua melanjutkan perjalanan melewati jalan pegunungan berkelok lagi sampai ke Trenggalek untuk salat maghrib di sana. Kemudian kami lanjut ke tulungagung dan berhenti untuk makan malam sejenak dengan bebek purnama my love. Hahaha. Daripada mikir nyari yang lain, mumpung lewat ya mampir saja. Hari sudah semakin malam dan kami masih harus melewati Blitar. Kalau tidak salah ingat, saat di Kanigoro aku merasa sangat mengantuk sementara jalanan semakin malam semakin liar. Berpacu bersama truk dan bis. olala..akhirnya suamiku berhenti di sebuah SPBU dan menyuruhku tidur sejenak di sana. Ini pertama kalinya aku tidur di SPBU, sudah kayak touring beneran kan? Tak lama kemudian aku terbangun karena suara ribut-ribut. Katanya ada anak kecil kabur dari rumah dan ibunya menemukannya di sini lalu memarahi dan mengajaknya pulang. Hmm.. rasanya sudah cukup fresh untuk melanjutkan perjalanan setelah sak sliyutan. Ternyata tadi suamiku juga tidur sebentar untuk mengembalikan tenaga.
Udara malam semakin dingin dan jalanan semakin ramai. Aku sudah tak terlalu memperhatikan sekitar karena fokus melihat ke depan dan berharap segera sampai di Malang. Finally, kami sampai juga di Malang jam 12 malam. Alhamdulillah..setelah sekitar 14 jam perjalanan (include mampirnya) kami tiba dengan selamat dan segera membersihkan diri lalu tidur. What a tiring yet memorable trip! Pengen deh rasanya mengulang kembali touring antar kota antar provinsi lagi, tapi sekarang sudah ada bocil hahaha, shall we? Ternyata pak suami lebih memilih pakai mobil saja deh untuk kembali ke sana dengan mengajak bapak dan ibu suatu hari nanti. Aamiin.
Terima kasih Jogja untuk hari-hari serunya. See you again someday.
No comments:
Post a Comment