Pemateri kelas menulis |
Bulan Januari kemarin, aku bersyukur bisa menyelesaikan tantangan 30 bercerita dengan lunas. Padahal 2x event di tahun-tahun sebelumnya selalu gagal dan tak sampai selesai. Alhamdulillah, walaupun tulisanku juga belum pernah direpost admin tapi aku merasa tidak masalah. Santai saja, karena sejatinya di sini aku sedang beradu dengan konsistensi diriku sendiri. Sungguh membahagiakan pula saat 30 hari bercerita juga menyelenggarakan talkshow dengan para penulis best seller secara gratis.
Sabtu, 11 Februari 2023, 30 hari bercerita yang berkolaborasi dengan karyakarsa dan didukung oleh kompas gramedia, menyelenggarakan kelas menulis secara offline maupun online. Untuk kegiatan offlinenya diselenggarakan di PDS H.B Jassin,Jakarta sedangkan untuk peserta online luar biasa diikuti oleh ratusan pencerita dari berbagai macam kota. Acara ini mengundang penulis Filsosofi Teras, Henry Manampiring atau yang akrab disapa Om Piring. Selain itu juga ada Kak Ifnur Hikmah atau yang disapa Kak Iif dengan nama pena (Revelrebel). Ia merupakan penulis yang memiliki banyak fans di platform Karyakarsa. Aku pernah membaca salah satu karyanya yang ditulis di platform lainnya.
Dalam kegiatan ini, Om Piring menyampaikan materi tentang Stoikisme dalam menulis, yakni bagaimana kita bisa berfungsi sebagai manusia yang menulis dengan komitmen, melatih disiplin diri dan meregulasi emosi. Beliau bercerita sering menggunakan background musik untuk menumbuhkan ide, misalnya menggunakan musik dengan beat cepat atau rock saat menulis adegan action fiction. Biasanya penulis jadi macet kalau terlalu memikirkan hal yang di luar kendalinya, misalnya jumlah like, follower, subscriber dll. Sebaiknya kita berfokus pada hal-hal yang bisa kita kendalikan misalnya riset yang lebih baik, menggunakan diksi dan tema yang menarik. Selain itu, kebanyakan riset atau kekuarangan riset juga dapat menjadi writer’s block karena membuat overwhelmed. Saran beliau adalah menggunakan fitur google earth untuk riset setting saat menulis fiksi.
Beliau juga memberikan beberapa tips yang berhubungan dengan pertanyaan para peserta, yaitu jangan mau kalah dengan insecurity. Insecurity bukan untuk dilenyapkan melainkan diterima tetapi tidak untuk dituruti. Kita dapat mengajak teman sebagai pembaca pertama, tentunya yang hobi membaca dan senang dengan genre yang kita tulis. Mengenali penerbit yang cocok dengan naskah juga merupakan poin penting. Sebagai penulis harus jeli dalam membaca kontrak, promosi agar tidak dirugikan. Mengenai konsistensi dalam menulis, beliau menjadikan menulis sebagai ritual dengan ruang dan waktu yang telah ditentukan, Misalnya di pagi hari atau di malam hari, dilakukan konsisten setiap hari.
Sebagai penulis novel online Kak Iif juga memberikan materi tentang bagaimana menulis cerita pada platform online berdasarkan pengalaman pribadinya. Menurut beliau platform online bisa membantu untuk konsisten menyelesaikan cerita karena, setiap 1 bab selesai kita bisa langsung mengunggahnya, mendapat feedback dari pembaca dan mendapat suntikan semangat. Beliau juga menggunakan nama pena agar lebih bebas dalam menulis. Kak Iif mengungkapkan bahwa ada dua poin utama dalam bercerita, yaitu karakter (dibuatkan biodata masing-masing karakter agar konsisten sampai akhir cerita), dan setting. Membuat outline juga penting untuk menjaga konsistensi alur dalam menulis supaya tidak mudah tergoda dengan komentar pembaca. Saran dan komentar dapat dipilah-pilah mana yang bisa digunakan dan tidak dalam cerita.
Mengunggah cerita ke platform online memiliki beberapa keuntungan, yaitu dapat dibuat sebagai perkenalan, terutama untuk penulis baru dan untuk menjaring pembaca. Membuat branding khusus juga merupakan salah satu strategi untuk mengenalkan karya kita, misalnya dengan membuat akun IG khusus tentang cerita yang kita tulis. Bagi penulis pemula ada baiknya untuk tidak mendikotomi menulis di platform online atau dikirim ke penerbit cetak, Jika ada kesempatan sebaiknya dicoba saja keduanya karena yang terpenting adalah menulis dulu, baru nanti dilihat hasilnya. Sama seperti halnya Om Piring, Kak iif juga memiliki jam menulis khusus, yaitu setelah subuh, karena beliau juga bekerja kantoran.
Sebagai penutup, Om Piring berpesan pada para peserta bahwa tidak ada tulisan yang terbuang percuma karena semua adalah jam terbang sebagai latihan hingga menjadi karya yang bisa diterima. Kemudian pesan Kak Iif bagi peserta yang sudah rutin menulis 30 hari bercerita dapat melanjutkan kebiasaan baik tersebut ke depannya.
Seru sekali ya acara ini. Terima kasih banyak pada tim 30 hari bercerita karyakarsa, Om Piring dan Kak IIf untuk cara yang sangat bermanfaat ini. Semoga ke depannya semua peserta dapat konsisten menulis dan mewujudkan impian-impiannya untuk memiliki karya dan menjadi penulis. Senangnya bisa terhubung dengan komunitas dan orang-orang yang memiliki passion yang sama.
No comments:
Post a Comment