Thursday, 9 February 2023

Read Aloud Training with RAMA

 



Minggu, 5 Februari 2023, aku mengikuti read aloud training yang diadakan oleh Read Aloud Malang Raya (RAMA). Aku berada di kelompok 1 dengan pemateri Kak Fya, Founder Read Aloud Malang Raya. Wah…bakal seru nih. Bismillah siap menambah ilmu. 


Read aloud (membaca nyaring) adalah aktivitas literasi yang memiliki beberapa syarat utama, yaitu : 

  • Ada yang membacakan buku

  • Ada buku yang dibaca

  • Ada yang menyimak

  • Tidak harus ada interaksi

Perbedaannya dengan shared reading adalah jika shared reading, orang yang membacakan dan dan yang menyimak membaca dan melihat buku bersama. Selain itu juga membutuhkan interaksi aktif antara keduanya.

Sedangkan untuk silent reading yaitu membaca untuk kesenangan atau pembelajaran bagi pembaca mandiri


Tahapan Read Aloud ada 3 yaitu: 

  1. Sebelum 

  • Melakukan prabaca dan tujuan (untuk pertunjukan, pendidikan atau pembiasaan di rumah)

  • melatih diri

  • .Menggali pengetahuan latar anak lewat sampul

  • Menyebutkan judul, pengarang, ilustrator, dan penerbit

  1. Saat : 

  • Membaca semenarik mungkin

  • Tetap tanggap dan berkomunikasi’

  • Jadikan sebagai ajang diskusi agar anak merasa nyaman

  • Anak mengungkapkan apa yang didengarkan dan dipikirkan

  1. Setelah : 

  • Minta anak bertanya

  • Ajukan pertanyaan 

  • Minta anak untuk menceritakan kembali

  • Letakkan buku di tempat yang mudah terjangkau oleh anak


Bagaimana memilih buku untuk read aloud?

  1. Tentukan tujuan

  2. Kenali audiens / anak yang dibacakan buku (usia, gender, hobi/minat, latar belakang)

  3. Pilih jenis dan ukuran buku yang ideal (regular, big books, digital)

  4. Memilih isi/konten yang sesuai value keluarga, menarik bagi anak, memungkinkan diskusi terbuka, mengandung rima dan repetisi, menginspirasi (amanat yang implisit).


Reading level (perjenjangan buku) diperlukan untuk memudahkan untuk menyesuaikan dengan usia anak, memonitor fase tumbuh kembang anak, mengetahui rentang fokus dan kemampuan bahasa anak. Di  sisi lain, reading level juga dapat membatasi minat anak, kesempatan anak untuk eksplorasi ragam buku, dan merendahkan kemampuan anak.

Ada beberapa hal yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan dalam read aloud:

  • Yang diperbolehkan / Do(s) : 

  1. Persiapan fisik (sehat)

  2. Persiapan psikis (stabil dan mindful)

  3. Mengatur ritme durasi ( 5-5, 3 - 3 - 4, atau langsung 10 - 15 menit)

  4. Interaksi positif

  5. Hidupkan si penulis dan buku karyanya 

  6. Ajarkan manner terhadap buku

  • Yang tidak diperbolehkan / Don’t(s) : 

  1. Don’t expect too much. Target harus rasional dan realistis

  2. Jangan menggunakan mimik wajah datar. Aturlah ekspresi mimik wajah

  3. Jangan malu mengubah suara dan latihlah artikulasi agar tidak terburu-buru

  4. Jangan memilih buku yang tidak kita sukai dan jangan menggunakan buku yang berdasarkan tontonan TV/video

  5. Tidak memperlakukan buku sebagai penyelamat anak agar tak main HP

  6. Kualitas tidak sama dengan kuantitas


“A word after a word after a word is power: - Margaret Atwood 

(kata demi kata yang ada dalam buku adalah kekuatan)


Alhamdulillah seneng banget bisa ikut training ini karena sebelumnya aku memahami read aloud hanya dari buku dan praktik. Dengan adanya training ini selain kita mendapatkan materi juga dapat berdiskusi secara interaktif. Selain itu kita juga dapat saling sharing pengalaman sesama member RAMA terkait kegiatan read aloud ini. Terima kasih RAMA sudah memfasilitasi kami para member untuk upgrade ilmu dan pengalaman. Semoga bisa memberi semangat dan motivasi untuk terus membacakan nyaring bagi anak-anak di rumah, di sekolah, maupun berdampak di masyarakat lebih luas. 


2 comments: