Thursday, 31 August 2023

Menjelajah Kampung Kayutangan Heritage

 Bulan Agustus ini, IP Malang Raya berkolaborasi dengan Jelajah Malang @jelajahmalang_ mengadakan walking tour ke kampung Kayutangan. Minggu, 13 Agustus 2023 pagi, para peserta yang merupakan member IP Malang Raya beserta keluarga dan juga non member berkumpul di depan Kopi Lonceng di kawasan jalan raya kayu tangan. Sekitar 25 orang yang terdiri dari ibu-ibu, bapak-bapak, dan anak-anak, dengan antusias mendengarkan arahan dan penjelasan dari Pak Eko selaku story teller dari komunitas jelajah Malang. Beliau bercerita dimulai dari pertokoan kayu tangan seperti kopi lonceng, bank BNI, kopi kawisari, Lafayette, di masa lalu dan masa kini. Yang menarik, Lafayette dulunya dikenal dengan rajabali yang merupakan singkatan dari dua orang pemilik toko buku yang berasal dari Arab, Rajab dan Ali. Kami berfoto di perempatan rajabali bagai turis di kota sendiri. Kapan lagi kan jika tidak karena ikut walking tour begini?




Berikutnya kami lanjutkan memasuki gang kecil di deretan pertokoan bakso Cak Toha. Setelah menuruni undak-undakan, sampailah kami di jembatan kecil. Di sini peserta harus mengambil foto keluarga yang dikirimkan ke grup sebagai misi dari walking tour ini. Kami menyusuri tepi sungai dan menerobos lorong waktu, istilah yang kami gunakan untuk lorong di bawah jembatan yang di atasnya adalah jalan raya yang biasanya kami lewati. Aku sendiri baru menyadari. Wah..wah..seru banget.

Kami melewati rumah-rumah warga dan berhenti di pos ke-2 yaitu Pasar Talun. Di Pasar krempyeng ini, peserta juga harus mengambil foto keluarga. Beberapa pedagang masih ada yang berjualan tetapi tidak terlalu banyak. Itulah mengapa dinamakan pasar krempyeng, pyeng...pyeng..pyeng kukut! Hehehe.

Setelah itu kami sampai di rumah jengki. Oh ya sebelum memulai tour, Mbak Laili dari Jelajah Malang juga membagikan kartu pos dengan foto-foto jadul beberapa ikon di kampung ini. Seperti rumah jengki ini, galeri nyak abbas, dan jembatan di kanal kayutangan. Kami jadi bisa membandingkan bentuknya yang dulu dan sekarang. Tentu sudah berbeda namun tak banyak berubah.







Tujuan berikutnya adalah istirahat sejenak di depan balai RW sambil membagikan stiker hasil misi tiap pos, mendapat pertanyaan yang harus dikirim jawabannya secara japri, dan makan gorengan yang dijual di situ. Usai istirahat kami menyusuri jalan berkelok melewati gang dan sungai untuk sampai ke galeri Nyak Abas Akup. Siapakah itu? Beliau adalah seorang sutradara senior sejak tahun 1950 an dan fenomenal di tahun 1970-an dengan film Inem pelayan sexy, Bing Slamet Koboi Cengeng, Djendral Kantjil dan lain-lain. Di rumah tersebut juga dipasang karyanya. Ada beberapa vespa, topeng Malang, bakiak, lukisan, dan barang antik lainnya. Saat ini masih terawat dengan baik oleh para penerusnya. Di galeri ini, peserta juga harus selfie bersama keluarganya. 





Setelah puas menyimak karya di galeri, kami melanjutkan ke jembatan kanal. Sungainya bersih dan ada mural di sepanjang dinding jembatannya. Kami berfoto bersama di sepanjang sungai dan jembatan sebagai bagian dari misi juga.

Destinasi terakhir kami adalah Hamur Mbah Ndut 1923. Sebuah kedai kopi yang mengusung tema rumah lawas. Dengan ornamen dan barang-barang lawas seperti kembali ke rumah mbah di desa. Di sini kami juga mencoba permainan tradisional bakiak kelompok. Di sebelahnya terdapat makam mbah honggo. Di akhir sesi walk taour ini, peserta yang paling banyak mendapat stiker mendapatkan hadiah. Semua anak-anak juga mendapatkan souvenir. Yeayy..semua senang dengan perjalanan ini. Dengan kegiatan ini, rasanya kami sebagai warga lokal juga menjadi belajar karena banyak hal dan sejarah kota yang tidak kami ketahui. Hal ini membuat kami menjadi semakin bangga menjadi arema karena memiliki warisan budaya dan harus dijaga kebersihan dan dilestarikan. Program walk tour ini sangat menarik menurutku karena kita tak hanya diajak berkeliling tetapi juga mengenal lebih dalam sejarah dan nilai budaya dan bangunan yang ada di Malang. Mereka juga menawarkan paket tour ke pasar besar, balaikota dan splendid, celaket dan singosari. Dengan harga Rp 30.000 untuk anak-anak di atas 7 tahun, dan Rp 35.000 untuk dewasa, kita dapat merasakan efek dari perjalanan lorong waktu kembali ke masa lalu.








Terima kasih Ibu Profesional Malang Raya dan sampai jumpa di perjalanan lainnya.




Tuesday, 29 August 2023

Review Buku : Rahasia Salinem



Judul Buku   : Rahasia Salinem
Penulis         : Briliant Yotenega
                       Wisnu Suryaning Adji
Kategori Buku : Fiksi
No ISBN :  9786239020903
Halaman buku : 387 halaman
Penerbit : Storial.co
Tahun terbit : 2019

Buku ini menceritakan tentang kisah perjalanan hidup Mbah Nem atau Salinem, seorang abdi dalem yang sangat setia dan memiliki karakter yang kuat. Cerita ini dimulai dengan setting waktu tahun 2013 di saat Mbah Nem meninggal dunia. Keluarga Mbah Nem yang diceritakan terdiri dari anak-anak dan cucu-cucunya yang berkumpul di rumah duka. Cerita tentang masa hidup Mbah Nem muncul karena Tio, salah satu cucunya, sangat penasaran dan ingin merasakan kembali pecel khas buatan Mbah Nem. Perjalanan Tio untuk menemukan resep cita rasa pecel tersebut, membuatnya bertemu dengan orang-orang dari masa lalu Mbah Nem sekaligus menguak rahasia keluarga yang belum pernah diketahuinya.  Rahasia tersebut semakin menguatkan rasa sayang anak dan cucunya meskipun ternyata mereka bukan berasal dari garis keturunan yang sama. 

Menurutku novel ini sangat menarik karena memiliki latar sejarah yang dipadu dengan latar masa kini. Alur yang digunakan maju mundur. Alur maju menceritakan tentang perjalanan Tio dan keluarganya untuk mencari resep bumbu pecel Mbah Nem. Sementara alur mundur menceritakan tentang keluarga Salinem, masa kecilnya, masa remaja, hingga berada di keluarga ini. Peristiwa - peristiwa sejarah seperti masa kolonial Belanda, Jepang, masa kemerdekaan, hingga pemberontakan tahun 1965 membuat kisah Mbah Nem terasa nyata dan penuh perjuangan. Nilai-nilai budaya jawa pun juga menguatkan karakter masing-masing tokoh yang hadir dalam kehidupan Mbah Nem, seperti adanya kalimat yang menggunakan bahasa jawa kromo, tembang jawa, unggah-ungguh dalam keluarga priyayi, dan suasana tempat tinggal yang digambarkan. 

Penulis dapat mendeskripsikan latar waktu, tempat, dan suasana dengan detail seakan pembaca juga diajak untuk berpetualang dengan mesin waktu. Benar-benar merasakan kesusahan saat masa perang, kebahagiaan saat pernikahan dengan adat jawa, keresahan pasca perang dan kelegaan saat mendapat tempat yang aman untuk melanjutkan hidup.  Dari karakter Mbah Nem banyak pelajaran hidup yang dapat diambil.seperti tentang kesetiaan dan rasa sayang pada keluarga, pengorbanan, kesabaran dan pantang menyerah walaupun hidup terasa berat. Sangat mengaduk-aduk emosi dan juga banyak kejutan yang tak terduga.

Cerita ini saya rekomendasikan bagi pembaca yang menyukai cerita fiksi berbalut sejarah, cerita perjuangan dan teka-teki. 
4 bintang dari 5 bintang!

ps : Saya membaca cerita ini di aplikasi storial secara gratis. Namun sayangnya saat ini platform storial sudah tidak lagi beroperasi. Turut bersedih dan saya ucapkan terima kasih banyak Storial. 

Friday, 25 August 2023

Semarak Kemerdekaan HUT RI ke-78


Semarak kemerdekaan RI ke-78 di komplek rumahku cukup meriah. Kali ini adalah kali ke-2 aku mengikutinya dan juga sebagai penanda tepat 1 tahun aku menjadi warga di sini. Tahun lalu kami pindah saat awal agustus dan masih fase adaptasi saat perayaan agustusan. Pada tahun ini, karang taruna RT kami mengadakan lomba untuk anak-anak dan ibu-ibu, dimulai tanggal 11-13 Agustus di poros tengah pos RT 03. Lomba untuk anak-anak ada bermacam-macam, antara lain kardus goyang, rege derkuku, lari kardus, kepiting lokal, fetir, kapuk, lisa. Hahaha…nama-namanya unik ya. Sedangkan untuk ibu-ibu ada lomba paku njeleg, varalon air, es galon dan lari kardus. Dan puncaknya adalah lomba hias tumpeng pada malam barikan. Aku berpartisipasi dalam lomba varalon air dan membantu hias tumpeng menjadi tim hore tentunya. Hehehe. Seru sekali. Saat lomba-lomba banyak sekali anak-anak di komplekku tetapi saat hari-hari biasa kelihatan sepi. Mungkin karena sibuk bersekolah dari pagi sampai sore.


Rabu, 16 Agustus 2023, warga komplek kami sudah sibuk sejak siang untuk mempersiapkan malam barikan. Ibu-ibu sibuk mempersiapkan masakan dan menghias tumpeng lomba. Anak-anak karang taruna sibuk mempersiapkan dekor, acara,  dan hadiah-hadiah lomba. Malamnya setelah isya, kami berkumpul di poros tengah pos RT 03. Senang sekali rasanya bisa berbaur guyup rukun bersama para tetangga yang tak selalu bertemu setiap hari karena kesibukan masing-masing. Ada panggung yang ternyata adalah bak truk yang bisa dibuka tepi dan belakangnya. Aku saja jika tak diberi tahu suamiku mana nyadar kalau itu adalah truk. Kukira panggung betulan. Kreatif sih idenya. 




Acara dibuka dengan menyanyikan Indonesia Raya bersama, kemudian sambutan dan doa dari para sesepuh. Tak lupa penampilan puisi dan lagu dari ibu-ibu yang cetar membahana. Tak lupa yang ditunggu-tunggu adalah pengumuman lomba hias tumpeng dan Alhamdulillah dawis kami mendapat juara 1. Yeayyy!!! kreatif banget memang ibu-ibu senior di dawis kami. Setelah itu dilanjutkan pengumuman lomba ibu dan anak. Diselingi juga dengan undian doorprizes dan Alhamdulillah lagi keluargaku dapat 3 doorprize. Masing-masing keluarga memang mendapat jatah 3 kupon. Oh ya, selain itu ada juga sesi yang membuatku bangga dengan RT ini. Para ibu yang putra-putrinya menjadi panitia kegiatan (anak karang taruna) naik ke panggung, membacakan kalimat-kalimat apresiasi yang puitis serta mengharukan. Mereka mengucapkan banyak terima kasih kepada anak-anak yang di sela-sela kegiatan sekolahnya mampu bekerja sama untuk menyelenggarakan acara ini dengan baik. Anak-anak panitia yang malam itu mengenakan seragam putih abu-abu dan bahkan ada yang putih biru naik ke panggung dan mendapat bunga dari ibunya masing-masing. Terharu banget. I got new insight of parenting point here. Terima kasih adik-adik panitia, menurutku mereka sudah keren untuk membuat sebuah acara. Pasti mereka adalah anak-anak yang juga aktif di OSIS, ekskul atau organisasi mahasiswa. Beberapa dari mereka adalah mahasiswa bahkan ada yang sudah lulus, termasuk muridku yang menjadi tetanggaku. hehehe. So proud of them! 





Acara pun ditutup dengan makan-makan bersama seperti piknik di jalan. Nikmat sekali menyantap nasi kuning dengan aneka lauk yang enak-enak. Masya Allah. Eh pulang-pulang panitia masih membagikan snack untuk anak-anak kecil, Termasuk anakku yang setelah acara makan sudah tertidur karena jam sudah menunjuk pukul 9 lebih dan dimeriahkan dengan kembang api. 


Review Buku - Toko Buku Kecil di Paris

 


Judul buku : Toko Buku Kecil di Paris

Penulis : Nina George
Kategori buku : Fiksi
No. e-ISBN : 978-602-03-9677-4
Halaman buku : 440 hal
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit : 2017

Saya tertarik untuk membaca e-book ini di ipusnas karena blurb di cover belakangnya mengenai petualangan apoteker literatur. Wah profesi apa itu? Buku ini menceritakan tentang monsieur Jean Perdu yang memiliki toko buku kecil di sebuah perahu terapung di Sungai Seine. Selain menjual buku, monsieur Perdu juga meresepkan buku yang sebaiknya dibaca oleh pelanggannya, sesuai dengan permasalahan dan suasana hati yang mereka alami. Ia merasa bahwa buku dapat meringankan beban hidup orang-orang. Namun demikian ia justru tidak mampu menyembuhkan sakit hatinya sendiri selama bertahun-tahun. Petualangan Monsieur Perdu diawali saat ia membuka surat dari kekasihnya yang ternyata telah meninggal 20 tahun yang lalu. Ada rasa bersalah dan membuatnya mengangkat sauh bersama Max Jordan, penulis muda, menyusuri sungai ke Prancis Selatan, tempat asal kekasihnya. Dalam perjalanan ia bertemu dengan banyak teman baru, bahkan menemukan penulis favoritnya yang misterius. Banyak hikmah dan kebijaksanaan yang ia bagikan selama perjalanan itu. Hingga akhirnya ia mampu berdamai dengan kehilangan dan dirinya sendiri.

Buku ini seakan mengajak para pembaca juga untuk berpetualang menyusuri sungai dari Paris menuju Avignon. Kemudian berlanjut dengan perjalanan darat ke kota-kota di Prancis selatan yang indah, hangat, dan bersahabat. Cerita menarik dan tidak mudah ditebak. Alur yang disajikan maju-mundur namun tetap mudah untuk diikuti. Bahasa terjemahannya juga mudah dipahami meskipun ada beberapa istilah bahasa asing yang tetap dipertahankan untuk menguatkan karakter tokoh.

Di awal terdapat peta perjalanan, agar pembaca dapat memvisualisasikan. Di halaman akhir juga dilengkapi dengan resep masakan yang disebutkan dalam cerita karena ada tokoh seorang koki italia yang ikut dalam petualangan tersebut. Ada juga daftar referensi buku yang direkomendasikan oleh Perdu. Cocok bagi pembaca yang ingin berdamai dengan kehilangan, menyukai buku, dan petualangan.

Bintang 4 dari 5. Bravo!

Review Buku - Menjejak Andalusia



Judul buku : Menjejak Andalusia

Penulis :  Riana Garniati Rahayu dan Ibrahim Kholilul Rohman
Kategori buku : Non fiksi
No. ISBN : 978-623-00-0692-0 (pdf)
Halaman buku : 274 halaman
Penerbit : PT Elex Media Komputindo 
Tahun terbit : 2019

Buku ke-2 yang saya baca untuk tantangan membaca setiap hari bersama Ruang Baca Ibu @ruangibu2 adalah sebuah buku perjalanan berjudul Menjejak Andalusia. Buku ini saya temukan di ipusnas saat sedang mencari kata kunci Andalusia. Entah mengapa sejak dulu saya senang dan selalu penasaran dengan kisah dan sejarah peradaban kejayaan Andalusia.

Buku ini menceritakan pengalaman Mbak Riana dan suaminya yang tinggal di Sevilla. Selama 3 tahun di Spanyol, mereka melakukan perjalanan ke berbagai kota dan mengeksplor sejarah serta bangunan yang memiliki cerita dari masa kejayaan Islam di andalusia. Tentang keindahan Alcazar, Istana Alhambra, Mezquita, La Giralda, Gibraltar, dan lain-lain. Ada cerita tentang Sevilla (Isybiliyya), Cordoba (Qurthuba), Toledo (Thulaythulah), Jaen (Khayyan), Ronda (Rundah), dan Granada (Garnathah). Cerita-cerita tersebut terasa mengalir dan dilengkapi dengan foto-foto yang cantik, membuat para pembaca seakan diajak berjalan-jalan. Ada juga kisah tentang orang-orang yang mereka temui dan menginspirasi dengan perjuangan dan kontribusi mereka untuk menghidupkan kembali kejayaan Islam. 

Berkali-kali saya merasa takjub, bahagia, rindu, termenung, dan bersyukur kala membaca rangkaian kisah demi kisah. Hati saya terasa hangat saat membaca halaman demi halaman. Ada banyak hikmah yang bisa diambil dalam setiap perjalanannya. Di setiap akhir sub babnya juga disertakan terjemahan ayat Al-Qur'an dan hadist yang relevan dengan situasi yang ditulis. Saya merasa sangat senang bahwa buku ini menjawab rasa penasaran saya tentang sejarah kejayaan Islam di Andalusia yang ditutup-tutupi. Riset yang dilakukan juga tak main-main dengan narasumber yang terpercaya.

Maka tak berlebihan jika saya memberi rating 5 dari 5 bintang.
Terima kasih banyak mbak @rianagr
dan suami yang telah berbagi ilmu dan pengalamannya ☺️ Ditunggu kisah-kisah inspiratif selanjutnya.

Monday, 21 August 2023

Tim Hore Goes to Sidoarjo

 Sabtu, 5 Agustus lalu, aku dan keluargaku melakukan trip dadakan ke Sidoarjo. Lebih tepatnya karena mengantar ibuku dan temannya yang menghadiri seminar di salah satu hotel besar di sana selama 2 hari. Jadilah aku, Kiya, suamiku dan adikku ikut serta sebagai tim hore. Setelah subuh kami berangkat dengan mobil. Fajar mulai menyingsing dan indah sekali dilihat dari jalan yang kami lewati sementara udara dingin dan segar, semriwing masuk melalui kaca jendela mobil yang kami buka sedikit. Setelah menjemput ibu dari Bareng, kami berangkat jam 6.15. Perjalanan pagi menuju arah Sidoarjo via jalur biasa Alhamdulillah lancar karena tidak terlalu padat kendaraan. Aku suka perjalanan pagi yang terasa tidak terlalu panas dan bising. Pukul 08.15 kami sudah sampai di tempat tujuan. Setelah itu kami menuju penginapan yang ternyata baru bisa check-in jam setengah 2 siang. Yah..padahal kami ingin istirahat dulu seblum jalan-jalan, ternyata tidak bisa. Akhirnya melipirlah kami ke rumah adik kelasku, Fitri yang tak jauh dari penginapan. 

Senang sekali rasanya bisa bertemu lagi dengan Fitri. Kami bersama-sama sejak kuliah, training, bahkan workshop saat kerja karena kami bekerja di bidang yang sama. Bahkan aku sering menginap di kosnya dulu. Alhamdulillah saat ini kami sudah berkeluarga, menjadi seorang istri dan ibu. Meskipun kegiatan profesi kami nggak sepadat dulu karena kami sama-sama WFH namun rasanya ada kerinduan ngobrol tentang keproduktifan masa muda.  Akhirnya kami mengobrol di rumah Fitri yang sejuk dan masih direnovasi itu sampai sekitar setengah 2. Makan-makan, bercerita, melihat tingkah Kiya dan anaknya Fitri yang blesteran indonesia-Afghanistan, cute banget! Terima kasih Fitri sudah menjamu kami. 

Setelah sampai penginapan dan bersih diri, kami akhirnya mager mau jalan-jalan. Kiya tidur dan kepalaku pusing banget. Padahal rencana awal kami akan menikmati sore di alun-alun Sidoarjo. Akhirnya kami memutuskan untuk istirahat saja dan besok saja untuk sesi jalan-jalannya. 



Keesokan paginya, aku sudah bersemangat untuk jalan-jalan. Eh ternyata suami, adik, anakku masih molor. Hmmm..padahal kalau di rumah aku sudah umek-umek pagi begini, di sini lumayanlah bisa santai sambil ngemil-ngemil karena ibu membekali kami dengan banyak camilan, biar nggak bingung cari jajan kali ya. Masya Allah. Akhirnya kami mencari sarapan yang kesiangan di alun-alun. Ada banyak pilihan makanan di warung kaki lima. Aku dan adikku memilih lontong balap, Kiya memilih bubur ayam, dan suamiku memilih soto ayam. Minumnya kami memilih es degan susu, es oyen, dan tak lupa air putih untuk Kiya, tak lupa camilan otak-otak yang endes. Alhamdulillah setelah kenyang, kami melipir sebentar ke taman bermain di alun-alun. Ternyata KIya kurang excited bermain di sini. Padahal ada banyak mainan anak di sana. Daripada berpanas-panas di sana, kami melanjutkan ke masjid di depan alun-alun untuk solat duhur. Udara yang panas dan bingung mau main ke mana membuat kami mager di selasar masjid yang sejuk. Kemudian kami memutuskan ke Taman Abhirama. 




Taman Abhirama ini semacam taman bermain gratis yang cukup sejuk karena banyak pepohonan dan kolam dengan air mancur yang cukup panjang. Kami cukup membayar parkir saja. Untuk fasilitas ada banyak mainan anak-anak seperti taman bermain pada umumnya. Namun ada satu fasilitas yang paling ramai karena semi indoor dan orang tua dapat ikut duduk-duduk di tempat yang sejuk untuk mengawasi anak-anaknya bermain. Sebuah papan terbuat dari kayu yang dapat digunakan untuk anak-anak memanjat dan meluncur. Mereka senang sekali termasuk anakku. Sementara itu kami menunggu sambil duduk-duduk santai, sayangnya banyak sekali sampah bungkus makanan yang dibuang secara sembarangan di lantainya yang merusak kenyamanan dan pemandangan. Setelah itu kami melanjutkan makan siang yang kesorean di mie gacoan dan berisitirahat sejenak di area stadion delta. Bener-bener suwung karena jam menjemput ibu masih cukup lama hingga magrib menjelang. Dalam perjalanan pulang ke Malang, kami mampir ke sebuah masjid untuk solat dan makan di sebuah depot di Lawang. Aku memesan soto babat panas yang tak kusangka porsinya jumbo dan Alhamdulillah kami pulang dengan perut yang kenyang dan mendarat di rumah dengan selamat. Terima kasih Sidoarjo




 


Tuesday, 15 August 2023

Perjuangan Seorang Ibu dalam The Good Bad Mother

Sumber : https://asianwiki.com/The_Good_Bad_Mother

Beberapa waktu yang lalu aku ingin menuliskan insight yang kudapatkan saat menyelesaikan drama korea The Good Bad Mother. Namun konsentrasiku justru teralihkan untuk menulis hal-hal lainnya. Kali ini aku akan berbagi insight mengenai drama yang sangat mengaduk-aduk emosiku dan membuatku penasaran untuk melanjutkan hingga akhir. 

Drakor yang disiarkan oleh JTBC dan ditayangkan oleh Netflix ini terdiri dari 14 episode. Dibintangi oleh Ra Mi Ran sebagai Young Soon, Lee Do Hyun sebagai Choi Kang Ho, dan Ahn Eun Jin sebagai Lee Mi Joo. Ketiga pemeran ini yang awalnya menarikku untuk menonton karena mereka telah sukses memerankan tokoh pada pada drama yang pernah kutonton sebelumnya, seperti Replay 1988, 18 Again, dan Hospital Playlist 1 dan 2. 

Drama ini menceritakan tentang perjuangan Young Soon sebagai seorang ibu tunggal merawat anaknya, Kang Ho, setelah kematian suaminya yang misterius setelah peteranakan babinya kebakaran. Dengan kondisi hamil, ia pindah ke sebuah desa dan membangun lagi peternakan babinya. Di desa tersebut, Kang Ho lahir bersama-sama dengan Mi Joo, tetangga Young Soon. Kang Ho tumbuh dengan didikan keras sang ibu yang menginginkan anaknya dapat menjadi jaksa untuk mengusut kasus kematian suaminya. Akhirnya Kang Ho menjadi jaksa yang terkenal, berhati dingin, dan masuk menjadi bagian orang-orang kepercayaan dari konglomerat yang bekerja sama dengan jaksa yang menyebabkan kematian ayahnya dulu. Di sini Kang Ho terlihat menjadi tokoh antagonis yang tidak peduli pada ibunya, meninggalkan Mi Joo yang diceritakan sebagai kekasihnya, ambisius dan berhati dingin. Seakan penonton digiring untuk membenci Kang Ho. Tindakannya seperti menjadi balas dendam Kang Ho terhadap sikap ibunya yang kelewat keras, membuatnya sukses di luar namun sengsara di dalam. Kemudian semua berubah setelah Kang Ho mengalami kecelakaan, mengalami koma, dan setelah sadar jiwanya seperti kembali menjadi anak 7 tahun. 

Ambisi Young Soon untuk membalas dendam dan menguak kebenaran, malah justru membuat anaknya menderita. Kali in Young Soon seperti mendapat hukuman atas sikapnya dulu dala mendidik Kang Ho, dan ia mendapat kesempatan kedua untuk menebusnya. Ia banyak merenung dan berusaha untuk menjadi ibu yang lebih baik. Hari demi hari dilalui hingga akhirnya terbuka semua teka-teki yang terjadi. Banyak plot twist yang menarik dan tak mudah ditebak yang disuguhkan drama ini. Ada drama perjuangan kehidupan keluarga Young Soon, ada sisi thriller dan pengungkapan kasus dari pejabat dan konglomerat yang berkongkalikong melakukan kejahatan yang ditutupi, tak lupa sisi komedi yang ditampilkan warga desa yang bergitu kompak membantu Young Soon dan tentu saja bumbu romantisme Kang Ho dan Mi Joo yang berujung indah setelah perjuangan panjang dan melelahkan baik yang dilakukan oleh Mi Joo sebagai single parent untuk anak kembarnya dan Kang Ho untuk mengungkap kasus yang nyaris merenggut nyawanya. 

Dari drama ini aku bisa mengambil insight bahwa dendam masa lalu dan membebankan pada keturunannya bukanlah tindakan yang bijak karena anak juga berhak memiliki dan memilih kehidupannya sendiri. Meskipun demikian, kesulitan demi kesulitan yang dialami oleh Young Soon menjadikannya sebagai ibu yang tangguh dan di akhir masa hidupnya, ia dapat melepaskan, meminta maaf, dan menikmati kehidupannya dengan hati yang bahagia. Sungguh drama keluarga yang menghangatkan hati, banyak memberikan kejutan di setiap episodenya. Mengingatkan kita bahwa seberapa terpuruknya hidup kita, akan selalu ada orang-orang yang menjadi support terbaik, seperti keluarga, tetangga, teman, bahkan orang yang awalnya ingin berbbuat jahat pada kita dapat berubah menjadi sahabat yang baik. 

Rating : 4,5 / 5 

Tuesday, 8 August 2023

Reviu Ruang Berbagi KLIP "Mengenal Platform Menulis Premium"



 Jumat, 4 Agustus 2023 kemarin, Ruang Berbagi KLIP mengangkat tema yang menurutku sangat menarik, yaitu tentang mengenal platform menulis premium. Materi yang disampaikan oleh Mbak Shireishou dan dimoderatori oleh Mbak Shanty kali ini dikemas dengan format yang berbeda dari episode ruang berbagi sebelumnya. Para peserta harus mendaftar terlebih dahulu melalui google form dan dikumpulkan dalam grup WA. Pertama kali membaca pengumuman tentang ruang berbagi episode ini, saya sangat antusias dan berusaha agar tidak terlewat menonton secara live. Mengapa? Karena saya punya banyak akun di beberapa platform menulis seperti karyakarsa, storial, cabaca, rakata dan wattpad, tetapi saya hanya pernah menulis 1 cerpen di rakata karena lomba dan 2 episode cerita di wattpad yang tak pernah lagi saya lanjutkan. Saya menyadari betapa tidak produktifnya saya padahal cita-cita bisa menghasilkan cuan. Hehehe. Sedangkan di platform lainnya hanya saya gunakan untuk membaca cerita bersambung dari salah satu penulis favorit saya yang bekerja sama dengan platform-platform tersebut. Oleh karena itulah, saya berharap setelah menyimak sharing dari Mbak Shireishou semoga saya dapat terinspirasi untuk produktif berkarya seperti beliau. 

Dari pengalaman Mbak Shireishou selama menulis di platform premium, ada beberapa kelebihan yang kita dapatkan, antara lain: proses yang cenderung lebih mudah, royalti dikirim per bulan, dan jangkauan yang lebih luas untuk menjaring pembaca. Beberapa platform menulis premium yang digunakan Mbak Shireishou antara lain: Cabaca, Joylada, KBM App, Kwikku, Wattpad paid Story, GWP.ID, dan Karyakarsa. Di sini beliau menjelaskan dengan rinci tentang karakter masing-masing platform dengan kelebihan dan kekurangannya. Contohnya pada platform karyakarsa, penulis dapat mengunggah tulisannya sendiri karena tidak ada kurasi dan  menentukan harga per babnya, namun penarikan minimal royalti adalah Rp 100.000 dan penulis harus mengunggah cover pada setiap babnya. Pada platform Cabaca, ada jam baca gratis dan bisa mendapat gaji lebih jika view meningkat, namun penulis tidak bis amengunggah sendiri karyanya karena ditangani oleh editor. Sedangkan pada platform KBM app, penggunaannya lebih mudah, tidak ada syarat minimal pencairan royalti dan memiliki fanbase besar, tetapi beberapa kali mengubah TnC tanpa pemberitahuan dan tulisan tidak bisa dihapus jika sudah dikoinkan. 

Dari situ kami sebagai penulis pemula dapat memilih dan menetukan platform yang sesuai dengan tulisan serta tujuan kami, seperti bagaimana memilih platform yang mudah penggunaannya, menentukan platform yang memiliki jaringan pembaca yang luas, memberikan royalti yang menarik, dan lain sebagainya. Sharing pengalaman Mbak Shireishou ini sekaligus menjawab pertanyaan yang mengganjal di kepala saya tentang bagaimana strategi proses menulis di platform. Ternyata beliau mengunggah per bab dan tidak harus menyelesaikan cerita secara keseluruhan karena pasti tidak akan maju-maju. Inilah yang selama ini aku alami. Yang terpenting kita memiliki kerangka tentang cerita apa yang akan kita tuliskan. Mulai dari ide yang sederhana, kecil, dan dekat dengan keseharian kita. Untuk mengunggah cerita, kita juga bisa memiliki stok cerita dan tentunya membutuhkan konsistensi karena persaingan juga besar. Bagi penulis pemula jangan berharap akan langsung dapat uang tetapi kita harus membangun kolam dan menjaring pembaca (fanbase). Jangan menyerah jika ada yang tidak suka dengan karya kita dan mencoba banyak bidang agar semakin kaya pengalaman kita dalam menulis. 

Semoga setelah menyimak dan mereviu tentang materi yang menarik ini, saya dapat lebih bersemangat untuk melanjutkan menulis cerita fiksi, lebih berani untuk mengunggahnya di platform dan konsisten hingga tamat.