Jumat, 4 Agustus 2023 kemarin, Ruang Berbagi KLIP mengangkat tema yang menurutku sangat menarik, yaitu tentang mengenal platform menulis premium. Materi yang disampaikan oleh Mbak Shireishou dan dimoderatori oleh Mbak Shanty kali ini dikemas dengan format yang berbeda dari episode ruang berbagi sebelumnya. Para peserta harus mendaftar terlebih dahulu melalui google form dan dikumpulkan dalam grup WA. Pertama kali membaca pengumuman tentang ruang berbagi episode ini, saya sangat antusias dan berusaha agar tidak terlewat menonton secara live. Mengapa? Karena saya punya banyak akun di beberapa platform menulis seperti karyakarsa, storial, cabaca, rakata dan wattpad, tetapi saya hanya pernah menulis 1 cerpen di rakata karena lomba dan 2 episode cerita di wattpad yang tak pernah lagi saya lanjutkan. Saya menyadari betapa tidak produktifnya saya padahal cita-cita bisa menghasilkan cuan. Hehehe. Sedangkan di platform lainnya hanya saya gunakan untuk membaca cerita bersambung dari salah satu penulis favorit saya yang bekerja sama dengan platform-platform tersebut. Oleh karena itulah, saya berharap setelah menyimak sharing dari Mbak Shireishou semoga saya dapat terinspirasi untuk produktif berkarya seperti beliau.
Dari pengalaman Mbak Shireishou selama menulis di platform premium, ada beberapa kelebihan yang kita dapatkan, antara lain: proses yang cenderung lebih mudah, royalti dikirim per bulan, dan jangkauan yang lebih luas untuk menjaring pembaca. Beberapa platform menulis premium yang digunakan Mbak Shireishou antara lain: Cabaca, Joylada, KBM App, Kwikku, Wattpad paid Story, GWP.ID, dan Karyakarsa. Di sini beliau menjelaskan dengan rinci tentang karakter masing-masing platform dengan kelebihan dan kekurangannya. Contohnya pada platform karyakarsa, penulis dapat mengunggah tulisannya sendiri karena tidak ada kurasi dan menentukan harga per babnya, namun penarikan minimal royalti adalah Rp 100.000 dan penulis harus mengunggah cover pada setiap babnya. Pada platform Cabaca, ada jam baca gratis dan bisa mendapat gaji lebih jika view meningkat, namun penulis tidak bis amengunggah sendiri karyanya karena ditangani oleh editor. Sedangkan pada platform KBM app, penggunaannya lebih mudah, tidak ada syarat minimal pencairan royalti dan memiliki fanbase besar, tetapi beberapa kali mengubah TnC tanpa pemberitahuan dan tulisan tidak bisa dihapus jika sudah dikoinkan.
Dari situ kami sebagai penulis pemula dapat memilih dan menetukan platform yang sesuai dengan tulisan serta tujuan kami, seperti bagaimana memilih platform yang mudah penggunaannya, menentukan platform yang memiliki jaringan pembaca yang luas, memberikan royalti yang menarik, dan lain sebagainya. Sharing pengalaman Mbak Shireishou ini sekaligus menjawab pertanyaan yang mengganjal di kepala saya tentang bagaimana strategi proses menulis di platform. Ternyata beliau mengunggah per bab dan tidak harus menyelesaikan cerita secara keseluruhan karena pasti tidak akan maju-maju. Inilah yang selama ini aku alami. Yang terpenting kita memiliki kerangka tentang cerita apa yang akan kita tuliskan. Mulai dari ide yang sederhana, kecil, dan dekat dengan keseharian kita. Untuk mengunggah cerita, kita juga bisa memiliki stok cerita dan tentunya membutuhkan konsistensi karena persaingan juga besar. Bagi penulis pemula jangan berharap akan langsung dapat uang tetapi kita harus membangun kolam dan menjaring pembaca (fanbase). Jangan menyerah jika ada yang tidak suka dengan karya kita dan mencoba banyak bidang agar semakin kaya pengalaman kita dalam menulis.
Semoga setelah menyimak dan mereviu tentang materi yang menarik ini, saya dapat lebih bersemangat untuk melanjutkan menulis cerita fiksi, lebih berani untuk mengunggahnya di platform dan konsisten hingga tamat.
No comments:
Post a Comment