Sabtu, 5 Agustus lalu, aku dan keluargaku melakukan trip dadakan ke Sidoarjo. Lebih tepatnya karena mengantar ibuku dan temannya yang menghadiri seminar di salah satu hotel besar di sana selama 2 hari. Jadilah aku, Kiya, suamiku dan adikku ikut serta sebagai tim hore. Setelah subuh kami berangkat dengan mobil. Fajar mulai menyingsing dan indah sekali dilihat dari jalan yang kami lewati sementara udara dingin dan segar, semriwing masuk melalui kaca jendela mobil yang kami buka sedikit. Setelah menjemput ibu dari Bareng, kami berangkat jam 6.15. Perjalanan pagi menuju arah Sidoarjo via jalur biasa Alhamdulillah lancar karena tidak terlalu padat kendaraan. Aku suka perjalanan pagi yang terasa tidak terlalu panas dan bising. Pukul 08.15 kami sudah sampai di tempat tujuan. Setelah itu kami menuju penginapan yang ternyata baru bisa check-in jam setengah 2 siang. Yah..padahal kami ingin istirahat dulu seblum jalan-jalan, ternyata tidak bisa. Akhirnya melipirlah kami ke rumah adik kelasku, Fitri yang tak jauh dari penginapan.
Senang sekali rasanya bisa bertemu lagi dengan Fitri. Kami bersama-sama sejak kuliah, training, bahkan workshop saat kerja karena kami bekerja di bidang yang sama. Bahkan aku sering menginap di kosnya dulu. Alhamdulillah saat ini kami sudah berkeluarga, menjadi seorang istri dan ibu. Meskipun kegiatan profesi kami nggak sepadat dulu karena kami sama-sama WFH namun rasanya ada kerinduan ngobrol tentang keproduktifan masa muda. Akhirnya kami mengobrol di rumah Fitri yang sejuk dan masih direnovasi itu sampai sekitar setengah 2. Makan-makan, bercerita, melihat tingkah Kiya dan anaknya Fitri yang blesteran indonesia-Afghanistan, cute banget! Terima kasih Fitri sudah menjamu kami.
Setelah sampai penginapan dan bersih diri, kami akhirnya mager mau jalan-jalan. Kiya tidur dan kepalaku pusing banget. Padahal rencana awal kami akan menikmati sore di alun-alun Sidoarjo. Akhirnya kami memutuskan untuk istirahat saja dan besok saja untuk sesi jalan-jalannya.
Keesokan paginya, aku sudah bersemangat untuk jalan-jalan. Eh ternyata suami, adik, anakku masih molor. Hmmm..padahal kalau di rumah aku sudah umek-umek pagi begini, di sini lumayanlah bisa santai sambil ngemil-ngemil karena ibu membekali kami dengan banyak camilan, biar nggak bingung cari jajan kali ya. Masya Allah. Akhirnya kami mencari sarapan yang kesiangan di alun-alun. Ada banyak pilihan makanan di warung kaki lima. Aku dan adikku memilih lontong balap, Kiya memilih bubur ayam, dan suamiku memilih soto ayam. Minumnya kami memilih es degan susu, es oyen, dan tak lupa air putih untuk Kiya, tak lupa camilan otak-otak yang endes. Alhamdulillah setelah kenyang, kami melipir sebentar ke taman bermain di alun-alun. Ternyata KIya kurang excited bermain di sini. Padahal ada banyak mainan anak di sana. Daripada berpanas-panas di sana, kami melanjutkan ke masjid di depan alun-alun untuk solat duhur. Udara yang panas dan bingung mau main ke mana membuat kami mager di selasar masjid yang sejuk. Kemudian kami memutuskan ke Taman Abhirama.
Taman Abhirama ini semacam taman bermain gratis yang cukup sejuk karena banyak pepohonan dan kolam dengan air mancur yang cukup panjang. Kami cukup membayar parkir saja. Untuk fasilitas ada banyak mainan anak-anak seperti taman bermain pada umumnya. Namun ada satu fasilitas yang paling ramai karena semi indoor dan orang tua dapat ikut duduk-duduk di tempat yang sejuk untuk mengawasi anak-anaknya bermain. Sebuah papan terbuat dari kayu yang dapat digunakan untuk anak-anak memanjat dan meluncur. Mereka senang sekali termasuk anakku. Sementara itu kami menunggu sambil duduk-duduk santai, sayangnya banyak sekali sampah bungkus makanan yang dibuang secara sembarangan di lantainya yang merusak kenyamanan dan pemandangan. Setelah itu kami melanjutkan makan siang yang kesorean di mie gacoan dan berisitirahat sejenak di area stadion delta. Bener-bener suwung karena jam menjemput ibu masih cukup lama hingga magrib menjelang. Dalam perjalanan pulang ke Malang, kami mampir ke sebuah masjid untuk solat dan makan di sebuah depot di Lawang. Aku memesan soto babat panas yang tak kusangka porsinya jumbo dan Alhamdulillah kami pulang dengan perut yang kenyang dan mendarat di rumah dengan selamat. Terima kasih Sidoarjo
No comments:
Post a Comment