Penulis : Okky Madasari
Kategori buku : Fiksi
No. ISBN : 9786020619385
Halaman buku : 256 halaman
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit : 2018
Buku untuk anak-anak saat ini sudah banyak beredar. Namun, bagi anak-anak usia 8 tahun sampai 12 tahun termasuk jarang. Hadirnya Serial Mata menjadi salah satu referensi bacaan menarik bagi anak-anak pada kategori usia tersebut.
Sinopsis
Novel anak ini merupakan buku kedua serial Mata yang ditulis oleh Okky Madasari. Cerita diawali dengan kegelisahan Matara saat gagal masuk ke SMP idamannya. Orang tuanya mengajaknya pindah ke Pulau Gapi di kepulauan Indonesia bagian timur. Pulau yang indah dengan pemandangan Gunung Gamalama seperti foto di uang kertas seribu rupiah. Di sana ia menjalani kehidupan homeschooling. kadang ia juga merasa kesepian karena tak memiliki teman. Sampai akhirnya ia pergi berjalan-jalan sendiri saat subuh dan bertemu dengan kucing yang bisa berbicara. Kucing itu menceritakan tentang asal-usulnya, peristiwa sejarah yang terjadi di Pulau Gapi, dan riwayatnya yang hidup selama ratusan tahun. Mata sangat terkejut. Kemudian ia juga bertemu dengan laba-laba di reruntuhan benteng peninggalan masa lalu. Ia adalah penunggu pusaka kerajaan yang semula adalah anjing, sahabat kucing tersebut. Ketika ayah Mata dan orang-orang dari tempatnya bekerja ingin menghancurkan benteng dan mendirikan bangunan di situ, di antara mereka ada yang meninggal dan luka-luka karena terkena racun laba-laba. Akankah Mata dapat melewati petualangan di Pulau Gapi dengan selamat?
Kelebihan
Buku novel anak memang masih jarang kita jumpai di Indonesia. Buku ini menawarkan novel anak yang menarik, penuh petualangan dan kejutan. Mengandung cerita sejarah dan juga pesan untuk menjaga kelestarian peninggalan leluhur para masyarakat Pulau Gapi. Diceritakan dengan sangat mengalir, seru dan mendebarkan. Dengan bumbu fantasi, novel ini mampu mengajak imajinasi para pembaca seakan ikut dalam petualangannya. Isu yang diangkat adalah tentang pelestarian pusaka dan peninggalan kerajaan yang pernah berkuasa di sana. Pembangunan yang terus-menerus hingga harus menghilangkan warisan masa lalu juga merupakan sebuah kritik sosial yang ditampilkan di cerita ini. Sementara itu, masyarakat lokal juga masih memiliki legenda dan kepercayaan yang terus digaungkan agar penduduk asli maupun pendatang, dapat lebih menghargai untuk tidak bersikap semena-mena. Dengan dibalut bahasa yang sederhana. isu tersebut dapat dipahami oleh anak-anak. Jumlah halamannya juga tidak terlalu tebal untuk dibaca anak SD. Para pembaca juga diajak untuk belajar sejarah perlawanan masyarakat pribumi sejak pendudukan Portugis di sana, kemudian Belanda, dan Jepang. Membaca dengan sudut pandang Mata, membuatku seakan seusia dengan Mata, Memahami jalan pikirannya, kegelisahannya dan rasa ingin tahu yang tinggi, serta keberaniannya dalam melakukan petualangan. Wah, aku sangat menikmati membaca petualangan Mata dan sahabatnya di Pulau Gapi. Tak berlebihan jika aku memberi rating 4.5 dari 5 bintang.
Rekomendasi
Buku ini aku rekomendasikan untuk bacaan anak-anak usia SD, penulis yang ingin menulis buku anak, atau orang tua dan guru yang menjadikan buku ini sebagai sarana untuk edukasi karena ada banyak moral value yang bisa diambil. Buku ini juga menjawab pertanyaan-pertanyaan yang seringkali ditanyakan oleh anak-anak pada orang tua di usia menjelang remaja. Walaupun buku ini merupakan buku ke-2, bagiku yang belum membaca buku pertama, ternyata tidak mengalami masalah. Masih bisa diikuti karena pembahasan yang diangkat pun berbeda. Usai membacanya, aku jadi ingin membaca serial lainnya karena sangat seru.
Bagaimana, kamu sudah siap berpetualang bersama Mata?
No comments:
Post a Comment